(Foto : Petugas dan warga setempat ketika menjaga baskom berisikan sejumlah uang dari para dermawan, 25-01-2020/Fifi)
Bagi – bagi angpao sudah menjadi tradisi turun temurun bagi masyarakat Tionghoa ketika imlek tiba. Banyak masyarakat yang berkumpul di tempat – tempat tertentu hanya untuk mendapatkan angpao dari para derwaman.
(Foto : Pintu masuk sisi kiri Wihara Dharma Bakti/Fifi)
(Foto : Salah satu dermawan ketika membagikan uang secara langsung kepada warga/Fifi)
Mereka datang dari berbagai daerah dan beragam usia. Mulai dari lansia, dewasa bahkan anak – anak. Duduk ngantri disisi kiri Wihara sambil menunggu dermawan yang lewat. Disisi depan antrean tampak baskom dengan balutan kain merah berisikan sejumlah uang dari para dermawan. Baskom tersebut sengaja di letakkan oleh petugas dengan tujuan agar memudahkan para dermawan yang ingin berbagi. Baskom tersebut akan di bagikan ketika sudah penuh.
“Nanti yang punya duit dikerubutin, kalau jatuh gimana? Jadi kita ngantisipasi itu. Kalau misal petugas yang bagiin kan jadi tertib,” ucap Sugeng salah satu petugas keamanan di Wihara tersebut.
“Yang di baskom kalau penuh kita di bagi tapi gak semua paling baginya dua ribu. Saya dari jam 6 disini dapatnya baru 19 ribu,” kata Neneng salah satu warga yang juga ikut antri untuk menanti pemberian angpao.
(Foto : Para petugas ketika membagikan hasil baskom berisikan uang yang sudah penuh/Fifi)
Pembagian angpao berlangsung selama dua hari. Di mulai sejak tanggal 24 – 25 januari 2020. Pembagian ini tidak hanya mengandalkan baskom saja tetapi petugas juga mengizinkan ketika ada dermawan yang ingin memberikan langsung kepada warga.
Banyaknya warga yang datang membuat para dermawan dan juga petugas sedikit kesulitan. Teriakan untuk menertipkan dari petugas terdengar dimana – mana. “Hei duduk, duduk gak! Tolong tertib!,” teriak beberapa petugas.
Penulis : Fifiyanti Abdurahman
Editor : Chaerul Anwar
0 Comments