(Logo LPM Marhaen)


Dalam setiap perubahan di dalam suatu Negara pasti terdapat pemuda yang ambil andil dalam perubahan, seperti halnya revolusi atau kemerdekaan Republik Indonesia (RI) yang di proklamasikan pada 17 Agustus 1945 dan Reformasi tahun 1998, serta dalam setiap membangun organisasi yang produktif, kreatif, dan kritis pasti anak muda jualah yang akan mengambil andil dan mempeloporinya. 

Seperti itulah dinamika di kampus Universitas Bung Karno, semangat sebagian mahasiswanya untuk berorganisasi sangat dinamis, hal ini terbukti ada sebagian mahasiswa yang sangat tertarik dan berminat dalam dunia jurnalistik atau Pers Mahasiswa (Persma). Kemudian berdirilah Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Marhaen pada 11 April 2012. Tujuan didirikan LPM Marhaen menjadikan sebagai wadah untuk memberikan wawasan, mengekspresikan kreatif, serta kritis mahasiswa Universitas Bung Karno juga demi tercipta komunikasi dan kritik oto kritik ditingkat mahasiswa, kampus, maupun Negara.

Lembaga Pers Mahasiswa sangat penting dan perlu ada di setiap kampus di Indonesia khususnya Universitas Bung Karno, karena tanpa adanya media kampus, mahasiswa yang tidak suka ikut berdemonstrasi dan gerakan prodemokrasi lainnya, tidak mempunyai sarana untuk menyampaikan kritik dan kreativitasnya. selain itu, media kampus juga sangat efektif membantu kampus untuk bersosialisasi dengan publik atau pihak luar.

Oleh sebab itu, patut disyukur bahwa ternyata masih ada sebagian mahasiswa yang sadar dan mau membantu teman sesama mahasiswa untuk mengapresiasikan segala pikiran kritis dan kreativitasnya dan juga membantu kampus untuk bersosialisasi dengan pihak luar.

Dalam sejarah Lembaga Pers Mahasiswa di kampus Universitas Bung Karno, LPM Marhaen bukanlah LPM yang pertama berdiri di UBK, sebelumnya sudah ada LPM lain yang berdiri di UBK, seperti LPM Khatulistiwa, Kabar Angin, Jas Merah, dan Kapas Merah. Habis gelap terbitlah terang begitulah kiranya Lembaga Pers Mahasiswa yang pernah ada di Universitas Bung Karno, dari generasi ke generasi.

Terbentuknya LPM Marhaen

Segala sesuatu yang berarti tidak dicapai dengan semudah membalikkan telapak tangan, tentunya butuh proses, militansi, dan juga kesabaran—kata tersebut menggambarkan proses berdirinya Lembaga Pers Mahasiswa Marhaen.

Ide untuk mendirikan Lembaga Pers Mahasiswa Marhaen, berawal dari ide Mahasiswa UBK Jurusan Ilmu Komunikasi, program studi Jurnalistik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), adalah Nasir.

Ide itu sudah mulai didiskusikan dengan beberapa kawan sefakultasnya pada waktu ia semester satu tahun 2011, respon beberapa kawan sefakultasnya sangat positif, namun  respon itu hanya tersirat dalam bentuk lisan tidak ada langkah kongkret yang bisa dihasilkan dari respon tersebut.

Hal itu tidak membuatnya putus asa, dia tetap optimis untuk mendirikan LPM di kampus tercinta UBK, seiring berjalannya waktu. Pada suatu hari, ketika dia sedang berdiskusi dengan salah seorang mahasiswa UBK di kampus UBK Jl.Kimia No.20, Jakarta Pusat, tepatnya di bawah pohon rindang di depan aula Dr. Ir. Soekarno, disela-sela diskusi tersebut tiba-tiba datang Rens D. Totomo seorang mahasiswa yang baru pindah dari Universitas Samratulangi (UNSRAT) Manado, Sulawesi Utara.

Rens D Totomo kebetulan mempunyai pengalaman yang sama dengan Nasir, pernah menjadi anggota LPM di kampus sebelumnya, Nasir pernah bergabung di LPM Qalamun di kampus Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri ( STAIN ) sekarang IAIN Palu, sementara Rens pernah bergabung di LPM Inovasi UNSRAT Manado.

Karena mempunyai pengalaman yang sama tentunya kedua mahasiswa ini juga punya ide yang sama, mereka berdua berdiskusi tentang Lembaga Pers Mahasiswa sambil bertukar pengalaman. Dalam diskusi itu, mereka berdua memutuskan untuk menghadap Pembantu Rektor (PUREK) III, (sekarang berubah nama menjadi Wakil Rektor) Daniel Panda, (kala itu) untuk mengkomunikasikan rencana mereka mendirikan LPM di kampus UBK.

Ternyata niat baik mereka sangat direspon positif oleh PUREK III dan PUREK II  Soenarto, tak hanya PUREK II dan PUREK III saja yang merespon,  salah satu  Dosen Fakultas Ekonomi Sujudiman Saleh, SE, MM, MBA, juga merespon, bahkan dia siap dijadikan pembina.

Karena sudah mendapat respon positif dari jajaran birokrasi maupun dosen, mereka berdua membuat pertemuan dengan menyebarkan pamflet-pamflet yang berisi undangan terbuka hal diskusi pembentukan LPM dan panitia Musyawarah Besar (Mubes).

Pertemuan itu dilaksanakan pada hari Jumat 16 Maret 2012, respon mahasiswa tentang pertemuan itu ternyata sangat antusias sehingga yang hadir dalam pertemuan tersebut hampir seluruh representasi dari masing-masing Fakultas.

Dalam pertemuan itu, mereka berdiskusi tentang pendirian LPM di kampus UBK, dan akhirnya diskusi itu meruncing pada sebuah kesepakatan bersama yaitu membentuk panitia Mubes yang pertama kali, forum diskusi semua menyepakati keputusan tersebut, juga memilih struktur panitia pelaksanaan Mubes pada tanggal 11 April 2012.

Panitia pelaksana mubes yang terpilih dalam forum itu adalah Nasir ketua panitia, Ricky NH Prihanto Wakil ketua, Hijriah J sekretaris, Marlene F Pollatu bendahar satu, Rency Crhistiani Narua bendahara 2, Addwin Samloy konsumsi, Meti Spriayanti konsumsi, Moh. Rudi perlengkapan, Faren Sadouw perlengkapan, Milla Purnamasari dokumentasi, dan Joe Futwembun sebagai acara.

Pada hari Jumat 11 April 2012 panitia berhasil mengadakan Mubes LPM yang pertama kalinya dengan tema “Membangun Daya Kritis dan Kreativitas Mahasiswa Melalui Pers" dalam forum mubes inilah Lembaga Pers Mahasiswa diberi nama LPM Marhaen dengan tawaran salah satu peserta sidang yaitu Nasir. Tentunya kita pasti bertanya kenapa LPM ini diberi nama LPM Marhaen?

Yang pertama, Berdirinya Lembaga Pers Mahasiswa di kampus UBK dan LPM Marhaen dinaungi oleh kampus Universitas Bung Karno yang mempunyai kurikulum Ajaran Bung Karno (ABK) salah satu yang tercantum dalam kurikulum itu ialah tentang  "Marhaenisme".

Kedua, ajaran Bung Karno tentang Marhaen harus bisa diamalkan oleh mahasiswa UBK dan juga dosen.

Dan terakhir mahasiswa harus memperjuangkan kaum-kaum Marhaen.

LPM Marhaen juga sebagai media pembelajaran mahasiswa yang berminat di jurnalistik dan melatih kader-kadernya menjadi jurnalis yang profesional, kritis, objektif, dan produktif. 

Struktur Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Marhaen periode 2023/2024

ORGANISASI :

> Pemimpin Umum : Devi Oktaviana

> Sekretaris Umum : Dinda Aulia

> Bendahara : Kristian Sarjio Dappa Lube

> Divisi Humas & Periklanan : Salsabila Ananda Nurhaliza

> Divisi Sumber Daya Manusia : Suandira Azra Badrianan


REDAKSI :

> Pemimpin Redaksi : Muhammad Zacki Panisean Nasution

> Redaktur Pelaksana : Na'ilah Panrita Hartono, Bintang Prakasa

> Layout : Muhammad Rizki

> Divisi Konten Kreatif : Michael Gono Ate