(Sumber : Google)

Marhaen, Jakarta -  Manusia adalah makhluk sosial yang terbiasa untuk bersosialisasi dengan orang lain. Selain kebutuhan akan bersosialisasi dengan orang lain, manusia juga memiliki kebutuhan akan cinta. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut orang mulai membangun hubungan yang dekat dengan lawan jenisnya atau biasa disebut hubungan pacaran. Mereka yang berpacaran tentu mendambakan suatu kebahagiaan di dalamnya. 

Namun realitanya, pada zaman sekarang tidak sedikit dari mereka menjalani hubungan pacaran malah menjadi hubungan yang tidak sehat bahkan berpengaruh pada psikologis mereka dalam menjalani hubungan tersebut. Hubungan yang seperti itu biasa disebut “toxic relationship”.

Toxic dalam sebuah hubungan sering tidak disadari oleh mereka yang terlibat dalam hubungan asmara tersebut, padahal toxic relationship ini dapat memberikan dampak dan racun bagi fisik serta mental seseorang. Toxic relationship yang marak terjadi pada hubungan pacaran didominasi atau ditandai dengan adanya keegoisan, kecemburuan yang berlebihan, dikendalikan oleh pasangan, terisolasi dari dunia luar dan masih banyak perilaku hingga sikap negatif yang terjadi pada hubungan pacaran yang toxic. Dari situ dapat melihat bahwa toxic relationship ini merupakan hubungan yang tidak menyenangkan bagi diri sendiri atau orang lain. 

Bila dilihat dari bentuknya toxic relationship ini sebenarnya memiliki 2 bentuk yaitu:

1. Bentuk Verbal

                        
(Sumber foto : Google)

Bentuk kekerasan verbal itu terjadi ketika seseorang membentak orang lain atau pasangannya. Kekerasaan verbal ini terjadi tidak hanya pada saat seseorang berteriak atau berbicara dengan nada yang tinggi tetapi dapat dilakukan dengan nada halus sekalipun. Kekerasaan verbal ini terjadi ketika seseorang ingin menghancurkan karakter orang lain.

2. Bentuk Fisik


                                      (Sumber foto : Google)

Bentuk kekerasan fisik itu seperti kekerasan yang melibatkan kontak langsung dan dimaksudkan untuk menimbulkan perasaan intimidasi, cedera, atau penderitaan fisik lain atau kerusakan tubuh.

Seiring berjalannya waktu, kita akan menyadari bahwa hubungan yang dijalani selama ini termasuk dalam ciri-ciri dari toxic relationship, diantaranya adalah:

1. Tidak pernah merasa cukup

2. Susah menjadi diri sendiri

3. Direndahkan terus

4. Tidak didukung oleh pasangan

5. Lingkungan pertemanan yang semakin menyempit

6. Cemburu yang berlebihan, dan

7. Komunikasi antar pasangan sangat tidak baik

Semua hal itu jika tidak disadari dan dikendalikan ataupun dikontrol maka akan berujung pada hal-hal yang kurang baik seperti kekerasan, sakit hati, stres, tertekan bahkan hubungan akan berakhir hingga terjadi perpisahan. Secara disadari maupun tidaknya sebenarnya toxic relationship ini sangat memberikan pengaruh terhadap kesehatan mental seseorang. Semakin lama berada dalam suatu hubungan yang toxic maka akan semakin besar kemungkinan seseorang akan mengalami stress, depresi, dan gangguan kecemasan.


Penulis : Devi Oktaviana

Editor : Ayu Gurning