(Foto: Paskibra UBK sedang latihan hari Jumat, 12 Agustus 2022/Devi)

Marhaen, Jakarta - Setelah dua tahun Universitas Bung Karno (UBK) absen menggelar upacara 17 Agustus, dikarenakan situasi pandemi Covid-19. Tahun ini, Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) UBK, kembali menyiapkan pengibaran. 

Setiap tahun Universitas Bung Karno (UBK) menggelar upacara memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia dengan petugas pengibar bendera dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Paskibra UBK. Namun, selama situasi pandemi dua tahun lalu sempat hiatus dan Paskibra UBK hanya melakukan latihan ketika dalam rangka memperingati hari besar. 

Pengibaran bendera merupakan suatu hal yang sakral dan perlu persiapan yang matang meliputi segala aspek. Mulai dari latihan, keanggotaan, perlengkapan, hingga support dari kampus yang merupakan salah satu hal yang sangat penting. Ari Krisdianto Malega selaku Kepala Pengurus Harian sekaligus Danton Pasukan Upacara menuturkan bahwa,

“Persiapan kita (Paskibra) yaitu latihan, perlengkapan atribut untuk paskibra tentu harus disiapkan juga. Dari paskibra sendiri, sudah siap, tapi ada beberapa memang kita butuh juga. Karena setiap tahun kan beda ukuran sepatu, baju. Tahun ini, kita ada juga yang baru (perlengkapan atribut), dan sempat mengajukan dana ke kampus tapi belum ada tanggapan,” pungkas Ari saat diwawancarai di Kampus UBK, Kimia. Jumat, (12/08/2022).

Untuk latihan rutin yang dilaksanakan oleh paskibra terbilang padat. Per pekan latihan dilakukan 4-5 hari dan dimulai dari sore hingga malam ataupun jika latihan di hari Sabtu dimulai pada pagi hari dan berakhir sampai siang.

“Kita latihan, kurang lebih, sudah dua minggu lebih. Misalnya, dari seminggu, kita latihan 4-5 hari dari sore mulai jam 3 sampai jam 6 malam, kadang sampai 7 malam. Untuk hari sabtu, mulainya jam 10 pagi sampai jam 1 siang,” ucapnya.

Petugas upacara nanti, tak hanya dari Paskibra saja, terdapat beberapa UKM lain seperti Resimen (Menwa) dan Pramuka yang diikutsertakan sebagai pembaca teks, pemimpin upacara, maupun pendamping pembina. Untuk pasukan pengibar sendiri berjumlah 17 termasuk danton pasukan.

“Petugas upacara berjumlah 17 sekaligus danton. Pembaca teks dari UKM lain, seperti Menwa maupun Pramuka, untuk pemimpin upacara dari Menwa,” tutur Ari.

Ia juga menjelaskan terkait petugas pengibar bendera yang tidak hanya berasal dari anggota paskibra saja tetapi terdapat mahasiswa/i non anggota yang turut bergabung dalam upacara nanti. Sebab, dari pihak kampus membutuhkan anggota lebih sehingga dari Paskibra mencari mahasiswa/i yang bersedia untuk bergabung menjadi petugas pengibaran upacara 17 Agustus. Perihal hambatan yang dialami dalam membimbing yang non-anggota sendiri tidak dipungkiri muncul. Tetapi, Ia menambahkan bahwa,

“Sebenarnya ada, tapi kan kadang mereka welcome dengan kita dan mau belajar, jadi biar sama-sama belajar juga,” kata Ari.

Menjelang hari-H upacara pengibaran, dari pihak Paskibra menuturkan bahwa kampus mendukung persiapan latihan, mulai dari segi latihan sampai di-provide-nya perlengkapan atribut yang dipakai petugas upacara. Namun, terkait pengajuan dana, kampus sudah memberikan kode dan baru dikabarkan secepatnya. 



Penulis : Devi Oktaviana

Editor : Thomas Budi