Marhaen, Jakarta – Hidup di zaman yang semakin penuh tekanan, banyak orang mulai menemukan ketenangan bukan hanya dari terapi profesional atau obat-obatan, juga bisa dari hewan seperti kucing dan anjing yang setia menunggu di depan pintu. Dalam dunia psikologi, hewan seperti ini dikenal sebagai Emotional Support Animal (ESA) atau hewan pendukung emosional.
Meskipun belum banyak dikenal di Indonesia, hal seperti ini sudah umum digunakan di negara lain seperti Amerika Serikat, terutama bagi orang-orang yang sedang mengalami gangguan kesehatan mental.
Kehadiran mereka bisa memberikan rasa nyaman dan tentunya bisa menjadi teman setia untuk seseorang yang sedang merasa cemas, stres, depresi dan trauma. Tentunya hewan ESA memiliki perbedaan dengan hewan peliharaan biasa salah satunya memiliki surat dan akses legal ke tempat-tempat yang biasanya melarang membawa hewan peliharaan.
Berikut beberapa hal penting yang bisa menjelaskan tentang Emotional Support Animal (ESA):
1. Memberikan Rasa Tenang dan Nyaman
Hewan ESA bisa membantu seseorang merasa lebih tenang. Mereka hadir bukan hanya untuk bermain atau dipelihara, tetapi juga sebagai teman emosional yang setia, terutama saat kita sedang merasa sedih atau tertekan.
2. Tidak Harus Dilatih Secara Khusus
Berbeda dengan hewan bantuan untuk disabilitas fisik yang harus melalui pelatihan, ESA tidak harus dilatih secara khusus. Yang terpenting hewan ini memberikan pengaruh positif bagi pemiliknya dan telah direkomendasikan oleh tenaga kesehatan mental, seperti psikolog atau psikiater.
3. Bisa Berbagai Jenis Hewan
0 Comments