Foto Ilustrasi
Hari yang menyenangkan setelah seminggu jadian dengan Awan, sosok mahasiswa jurusan teknik semester 6 yang pintar di bidang akademik maupun non akademiknya.

Aku tak pernah menyangka bisa dekat dengan sosok Awan, karena yang aku tahu dia cowok yang gak pernah tidur dan makan enak. Tanda kutip lho, jarang bisa menikmati enaknya nasi goreng Bu Darmi yang gak da duanya diwilayah kampusku, dan nasi pecelnya Pak Buthet orang dari Madura yang hmmmm…enaknya minta ampun.

Gimana mau makan dan tidur enak, kalau tiap hari kerjaannya dibuat ngurusin UKMnya lah, HMJnya lah, Ekstranya lah, belum lagi kegiatannya di luar kampus yang segudang.

Aku sudah bisa menebak kalau dia tidur sehari paling lama 2 jam. Haaah, gak itu masih kelamaan paling sekitar 1 jam_an..gila itu cowok.. Semua mahasiswa di kampus ini juga tahu kalau dia itu aktifis kelas Kakap bukan kelas Teri, karena selain dia jago dalam organisasi, Indeks Prestasi atau yang biasanya disingkat IP nya gak pernah dibawah 3,50. Siapasih cewek di kampus ini yang gak pada suka sama cowok tipe Blackberry gitu, lho…lho…itu kan merek Handphone non…. Upss, maksud aku cowok highclass gitu, cewek gak normal kalau bilang gak suka dengan sosok Awan.

Tapi berbeda dengan diriku, aku adalah mahasiwa jurusan Fisika yang kurang suka dengan yang namanya organisasi, panggil saja aku Anita atau Putri Tidur karena aku hobi banget tidur, nglamun bentar ja bisa-bisa uda mimpi sampai Spanyol ketemu dengan Torres hehehe atau teman-teman biasa manggil aku dengan sebutan Nita Toon karena wajahku yang mirip dengan Tina Toon, itupun kalau dilihat dari Monas,,, hidup aku habiskan untuk belajar dan belajar, pergi ke kampus dengan niatan hanya untuk kuliah dan setelah selesai kuliah aku gunakan untuk pergi ke perpustakaan dan ke warnet untuk mencari bahan-bahan kuliah.

Sama sekali tidak ada ketertarikan sedikitpun di hatiku pada sosok Awan, karena tipe cowok yang aku suka tak jauh beda dengan diriku yang sibuk memikirkan kuliah tanpa dibumbuhi dengan yang namanya organisasi.

Kenal dengan Awan, ketika aku OSPEK awal masuk kuliah, dia menjadi senior Disiplin Mahasiswa atau disingkat DISMA, jahat ia tapi kalau keren gak deh…itu persepsiku, kita di negara demokrasi non, jadi bebas dong mengeluarkan pendapat masing-masing.

Pukul menunjukkan 06.30 WIB..

“what????” shock sambil melihat jam bekkerku

Seharusnya kan 06.00 WIB aku harus sudah dilapangan untuk upacara pembukaan, ini nih dampak dari global warning, upss maksudku predikat Putri tidur yang sudah melekat denganku.

“Cepat…!!!” ucapku dalam hati

Dengan mengerahkan sekuat tenaga akhirnya sampai di lapangan, kulihat semua temanku sudah berbaris rapi, dan……..

“Anita….!!!!” teriak suara cowok dari arah belakang

“i…i…i….iya, saya” jawabku sambil terpotong-potong karena lari dari kostan

“kenapa baru datang!?” tanyanya membentak

“#@$!!!$#?! terdiam dan bingung

“kenapa diam? Ayo jawab!!!” bentaknya lagi

“hmmmm..” gumanku sambil menggigit bibir bawahku

“sekarang jam berapa?!! Nadanya semakin membentak

(Braaaak….. aku terjatuh dan pingsan)

Gak tahu sekarang aku ada dimana, yang jelas aku hanya melihat dua orang, yang satu mahasiswi cantik aku tahu pasti kalau dia sebagai anggota PMII yang sedang merawat aku, tapi yang satu lagi adalah mahasiswa yang tadi pagi membentak aku. Terlihat sekali diraut wajahnya  merasa bersalah.

“Hai, sudah sadar kamu…?” tanyanya dengan lembut, berbeda 360% sikap dan cara bicaranya dengan cowok yang membentakku tadi pagi.

“iyaa kak..” jawabku dengan nada lirih

“maafin aku ya, aku gak tahu kalau kamu punya sakit gini…” kata cowok itu.

“gak pa-pa kuq kak, aku yang salah karena terlalu memaksakan diri ikut OSPEK ini…” jawabku

“oya, nama kamu siapa?” tanyanya

“Anita… Anita Larasati…” jawabku dengan tersenyum kecil

“Kurniawan… panggil ja Awan” tegasnya

“yauda, istirahat ja dulu… cepet sembuh ya!” katanya

“iya kak, terimakasih”

Semenjak itulah Awan sering tanya keadaan dan kabarku, karena dia merasa bersalah dan perlu bertanggung jawab atas perbuatannya, Awan sering memberikan aku perhatian lebih. Sampai akhirnya dia menyatakan perasaannya ke aku.

Hmmm, hari ini malming (malam minggu).

Jam dinding menunjukkan pukul 20.15 WIB, Awan yang tak biasanya datang gak tepat waktu ini membuat aku jadi bingung dan gak tenang, takut terjadi apa-apa dengan dia tanpa pikir panjang aku telepon handphonenya. thut..thut…thut.. “maaf nomer yang  anda tuju saat ini tidak dapat dihubungi, tulatit…tulalit…”

Hah.. tambah aku gak tenang dan berniat untuk datang ke kostannya untuk memastikan dia baik-baik saja…

Jam tanganku menunjukkan pukul 20.40 WIB harus cepat ke kostannya Awan, takut dimarahi bu kost karena kemalaman.

Sampai di kostannya Awan, aku melihat Danny teman sekamarnya Awan yang lagi asyik main gitar di depan kost.

“hai Dann,, Awan ada?”

“dia keluar sejak tadi siang” jawab Danny

“tapi kuq dia gak sms aku ya Dann?”

“wah maaf Anita gak tahu aq..” Kata Danny

“okay, makasih ya… aku balik dulu…”

Yah, inilah kali pertama aku dibuat cemas oleh Awan.

Di tengah perjalananku pulang aku melihat Awan sedang berjalan bersama dua temannya Ronny dan Hendra, aku ikutin mereka sampai di kampus dan berhenti di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) terfavorit di kampusku, dan aku tahu pasti bahwa dia memiliki jabatan terpenting di UKMnya yaitu sebagai direktur.

Aku panggil awan, dengan sebutan sayangku ke dia,

“Cubby…”

“Anita, ngapain disini?” tanya Awan

“Nyari kamu!”

“Malam-malam gini..?”

“iyaaa…”

“Aku kan mash ngurusi Unniversery UKM ku sayang”

“kenapa  gak telpon atau sms aku dulu? Jahat ya…”

“Maaf sayang, handphoneku habis baterainya, tanyakan ja Ronny dan Hendra..” Jelas Awan

(Aku terdiam sebentar…)

“Bener kuq Nit, Awan gak bohong…” tambah Hendra

“kalian balik ja dulu ke UKM, aku mau ngantar Anita ke kostannya dulu” perintah Awan pada Ronny dan Hendra.

Diperjalanan ke kostanku gang II jalan panjaitan no.14, Awan menceritakan kegiatan pada acara Unniversery UKMnya,

Aku sadar sekarang bahwa cowokku adalah seorang aktifis, aku harus bisa ngertiin dia, dan aku tahu kalau dia sayang denganku.^-^


Dikarang oleh Gian Restin Dyah N, mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim- UIN MALIKI Malang, semester 3 jurusan Pendidikan IPS