Vidia Octavia Fradiansyah




Ide tentang bagaimana tulisan akan dituang dalam sebuah kalimat yang memiliki daya tarik tersendiri memang bukan hal lumrah bagi beberapa kalangan yang masih merangkak dalam bidang tulis menulis.

Bahkan ide-ide yang mengawang diatas kepala seakan mudah dilihat dan diimajinasikan secara liar, tak jarang ide itu seakan melompat berlenggak lenggok bak model papan atas yang memikat dan membuat geregetan si penulis pemula.


Namun, ada baiknya apalagi imajinasi liar dan ide yang melompat itu ditungkan dalam sebuah tulisan. Bayangkan betapa cantikah tulisan itu?


Tapi, penulis pemula bukan malas ataupun malu- malu dalam menulis. Terkadang mereka bingung seperti apa tulisan itu akan dituangkan, beberapa pertanyaan yang terbilang retorik itu menjadi iklan utama yang mengisi otak dan menghembuskan mereka dalam ‘ketakutan’ lalu menghentikannya.


Menurut saya, tak ada orang yang tak memiliki ide bahkan imajinasi karena Tuhan menciptakan manusia dengan keunikan dan perbedaan berpikir. Karena itulah dalam tulisan kita mampu melihat setiap segi keindahan si penulis dalam menuangkan kata.


Hentikan ketakutan kalian, abaikan iklan-iklan yang berserakan diotak kalian. Anggap bahwa tulisan kalian layak dibaca dan dipamerkan ke seantero negeri. Pikirkan reaksi puluhan bahkan ratusan mata menikmati tulisan yang kalian anggap ‘tidak layak’. Sederhana bukan? Tentu. karena menulis bicara soal selera.


Tak ada koma, jika kalian belum memulai menuangkan satu huruf pun. Tak akan ada titik bila kalian tak berani mengaplikasikan ide-ide brilian kalian. Menulis seperti bicara, tuangkan kata itu dalam pembicaraan kalian dengan jutaan ide-ide kalian. Saya yakin kalian bisa. Mudah bukan? Saya pastikan mudah jika kalian percaya pada diri sendiri. Dan semua akan mudah ketika kalian berani menaklukan keraguan yang 'tak berdasar', lalu mulai menulis.