Maharani Putri Handayani

“The Miracle of Writing” merupakan buku nonfiksi, yang berisi tentang motivasi untuk menulis,tujuan menulis, terapi menulis, dan manfaat menulis.

Judul Buku     : The Miracle of  Writing
Penulis           : M. Iqbal Dawami
Penerbit         : Leutika
Tahun terbit  : 2010
Halaman       : xi + 167
Cover            : Berlatar merah tua

The Miracle of Writing (Memunculkan Keajaiban Menulis)

Pengarang M. Iqbal Dawami adalah seorang dosen yang mengajar di beberapa perguruan tinggi  dan lembaga pendidikan. Beliau juga mengelola lembaga pendidikan Iqro Corporation seperti pelatihan Bahasa Arab, Kajian Tafsir dan Hadits, serta kepenulisan  baik fiksi maupun non-fiksi. Lahir di Pandeglang, Banten pada tanggal 02 Mei 1982. Ia tamatan SDN Cijakan II Bojong (1993), Mts Mathla’ul Anwar Kalijaga (1996), MAK Darussalam Ciamis (1999), S-1 IAIN Sunan Kalijaga (2004), S-2 UIN Sunan Kalijaga (2007). Saat ini ia tinggal di Jl. Timoho Gg, Gading No. 3 Yogyakarta.
            Karya tulis yang pernah dipublikasikan di antaranya “Remaja dan Waktu Luang” (2005),  “Cadison Si Jenius” (2006), “The Power of Writing” (2007), “Cita-Cita; The Secret and Power Within” (2009), “Anak Kecil yang Mengubah Dunia” (2010), “Sang Pengubah Mitos” (2010), dan “Makin Kaya dan Bahagia dengan Keajaiban Memberi” (2010). Ia juga aktif menulis opini dan resensi di beberapa media, diantaranya : Media Indonesia, Seputar Indonesia, Koran Jakarta, dan lain-lain. Ia mengasuh blog http://penulispinggiran.blogspot.com dan http://resensor.blogspot.com. Penulis bisa dihubungi lewat telepon 081371968122 dan email:iqbal.dawami@gmail.com.

ISI BUKU :
              The Miracle of Writing ditulis untuk menunjukkan keajaiban-keajaiban menulis yang terkait dengan kesehatan, impian, pencapaian hidup dan prestasi. Serta di dalam buku ini memuat manfaat-manfaat praktis menulis antara lain : menghilangkan kesedihan, membebaskan dari tekanan, mengatasi trauma, menyembuhkan berbagai macam penyakit, membebaskan ekspresi, membebaskan mencapai mimpi, membebaskan dari rasa minder, mencapai hidup sukses dan bahagia dengan mudah, meringankan beban hidup, memudahkan memecahkan masalah, menjernihkan pikiran, meningkatkan rasa plong, pencerahan, kecerdasan, kepuasan dan kebanggaan, gairah hidup, kesehatan, kreativitas, keberanian serta meningkatkan kepercayaan diri.

             Dalam kata pengantar penulis yang diberi judul “Buang Sampah Otak-Batin Kita” diceritakan tentang penemuannya dalam sebuah blog yang mana pemilik blog menceritakan kisah temannya. Suatu hari teman dari pemilik blog itu bercerita bahwa dirinya akan berangkat ke luar negeri untuk menemani suaminya yang menjalani pencangkokkan sumsum dan terapi pascaoperasi. Menjelang keberangkatannya ia merasa sedih karena selain berpisah untuk sementara waktu ia merasa kesal karena ia sendiri untuk menemani suaminya tanpa ada saudara atau anaknya. Kemudian sang pemilik blog menyarankannya untuk membawa laptop sehingga dia setiap hari bisa menulis yaitu menulis apa saja yang ia pikirkan dan rasakan. “Terapi menulis” seperti itulah akan menghilangkan kesedihan.

Bagian 1 : Bukti Ilmiah Keampuhan Terapi Menulis
Pada bagian ini disebutkan bahwa menulis dapat menurunkan Sympton Asma dan Rheumatoid Arthistis, menulis sebagai terapi, menulis membebaskan dari deraan batin, menulis akan mengurangi aktivitas Amygdala, menulis dapat mengubah cara berpikir, menulis sebagai Diary sebagai Teman Curhat, terapi menulis ketika divonis Kanker, pengobatan naratif, menulis dapat mengatasi kebiasaan buruk, menulis akan mengatasi trauma, menulis sebagai Alat Transformasi Diri, menulis akan mengubah perilaku, menulis membantu kinerja memori, serta menulis membantu kesadaran personal.

Bagian 2 : Menulis dan Peradaban
Pada bagian kedua penulis menceritakan tentang Peradaban Islam yang diawali dengan Baca-Tulis, menulis sebagai Jalan Asketis, menulis sebagai teman dalam penjara, belajar dari Lien, dan disebutkan Mengapa Penulis Bunuh Diri? Yaitu seperti Hunter S Thompson, Virginia Woolf, Ernest Hemingway, Yukio Mishima, dan Yasunari Kawabata.

Bagian 3 : Melejitkan Diri Lewat Menulis
Bagian ketiga menuturkan tentang Cara Mengenali Diri Sendiri Lewat Menulis, dijelaskan bahwa Menulis sama dengan Meningkatkan Kecerdasan Intrapribadi (Self Smart) dan Kecerdasan Linguistik (Word Smart), Cara Membuat Aliran Kata, Cara-Cara untuk Mengembangkan Kecerdasan Linguistik terutama menulis dengan media bahasa, Latihan Kecerdasan Intrapribadi (Self Smart), Cara- cara untuk Mengembangkan Kecerdasan Batiniah.

Bagian 4 : Orang-orang yang Tercerahkan dengan Menulis
 Pada bagian ini penulis membuktikan bahwa menulis itu mencerahkan yaitu tentang orang-orang yang benar-benar tercerahkan lantaran aktivitas menulis seperti Karl May, Gao Xingjian, Karen Armstrong,Virginia Woolf, Pipiet Senja, Hernowo, dan Asma Nadia.

Bagian 5 : Mengaca Pada Catatan Harian Terkenal
Catatan harian yang dianggap sebagai salah satu cara untuk mengenali diri sendiri dan pada bab ini penulis memberi contoh beberapa catatan harian terkenal, seperti catatan harian Anne Frank, Zlata Filipovic, Soe Hok Gie, Ahmad Wahib.

Bagian 6 : Merencanakan Hidup Sukses dan Bahagia dengan Menuliskannya
Penulis menjelaskan bahwa menulis tidak hanya mengabadikan, namun juga menuangkan prinsip dan pandangan hidup kita atas momen yang dilalui yaitu agar memiliki Peta Hidup. Diceritakan juga mengenai “John Goddard dan Cita-Citanya” yang menuliskan 127 halaman yang ingin dia raih dan pada usia 60tahun ia telah menyelesaikan 115 dari 127 cita-citanya. Kemudian disebutkan  mengenai “Tiga Hal tentang Tujuan” yang diingatkan oleh Thomas Armstrong dalam bukunya 7 Kinds of Smart. Dan terakhir mengenai “Cara Meraih Tujuan” yaitu tentang sebuah pelatihan yang bagus yang dapat membantu kita untuk membantu bagaimana caranya meraih sebuah cita-cita atau tujuan.

KESIMPULAN :
             Buku The Miracle of Writing ini layak dikonsumsi oleh pembaca untuk semua kalangan. Karena buku ini mampu memberi motivasi untuk menulis serta manfaat dari aktivitas menulis. Dari aktivitas-aktivitas menulis itu nantinya penulis akan memperolehan kebahagian maupun kesuksesan. Di dalam buku ini telah dijelaskan pula contoh orang-orang yang mampu bersinar karena aktivitas menulisnya agar pembaca menjadi tergerak untuk memperoleh kesuksesan yang serupa. Dengan menulis tentu kita dapat mengekspresikan semua yang ada di dalam pikiran maupun perasaan.

              Menulis adalah menyalurkan emosi secara bebas guna membantu seseorang untuk membangun jalan berdamai dengan masalalunya karena membeberkan kesan hidup dan pengalaman nantinya akan berpengaruh baik bagi pengaturan emosi dan mengurangi perasaan takut juga marah. Contohnya yaitu dengan menulis cerpen tentang pengalaman hidupnya, menulis puisi kesedihan yang dialami, atau menuliskan motivasi dirinya di berbagai sosial media seperti Facebook, Twitter, BBM, Path dll. Seolah menempatkan pengalamannya itu dalam sebuah frame. Cobalah Untuk Membuang Sampah Pada Otak-Batin Kalian Melalui Tulisan!

               Memberi kesempatan pada orang lain untuk membaca tulisan kita itu sama dengan seorang pasien yang curhat pada psikolog atau psikiater. Dengan tulisan bisa menjadikan kita terhindar dari belenggu entah marah,benci,muak,sakit hati, ataupun bahagia karena menulis adalah pembebasan diri untuk mengekspresikan setiap perasaan, tindakan, atau perkataan pada setiap uraian kata yang sulit terlontarkan.