Yaman Sangadji (Koordinator Mahasiswa Maluku UI)



Dinamika demokrasi yang senantiasa dijalankan oleh setiap warga negara sebagaimana telah diatur oleh UUD 1945 menjadi landasana kokohnya sebuah negara yaitu melalui partisipasi rakyat dalam menjalankan amanat konstitusi negara. 

Menarik untuk diamati saat ini masyarakat tengah dihadapkan pada kondisi yang dilematis dalam ranah politik, hal ini seakan  mendesak masyarakat untuk mengikuti keinginan hati nurani ataukah mengikuti keinginan para calon maupun tim sukses para calon. Demokrasi harus memberi dampak positif  bagi rakyat dan juga harus membawa rakyat pada gerbang kesejahteraan.

Demokrasi juga harus menjadi payung penopang bagi seluruh warga negara sehingga melindungi rakyat dari berbagai tantangan. Saya pikir dengan adanya dinamika politik yang efektif dan efisien pada Pilkada serentak nanti, maka secara otomatis dari rahim demokrasi akan melahirkan pemimpin daerah yang berintegritas dan berkarakter mulia untuk memenuhi aspirasi rakyat dan menjawab segala tantangan dalam sistem birokrasi lokal dengan tuntas menuju sebuah perubahan baru.

Saat ini Maluku masih haus akan pemimpin yang berintegritas, hal ini terbukti dengan banyak persoalan dan problem sosial seperti kemiskinan yang masih menggurita, kurang adanya pendidikan di berbagai daerah- daerah terpencil, dan juga minim akan kesejahteraan, dan masih banyak lagi persoalan kehidupan masyarakat yang belum terpenuhi dengan baik.

Hal ini diharapkan menjadi perhatian khusus bagi para pejabat daerah yang memiliki otoritas penuh dalam melihat situasi masyarakat yang tidak memadai.

Seyogyanya pula masyarakat berhak melakukan evaluasi terhadap kinerja para pejabat daerah walaupun sifatnya pandangan sekaligus penilaian terhadap kinerja pemimpin daerah yang notabene dihasilkan melalui proses demokrasi atau pilkada jika rakyat menuntut untuk menagih janjinya melalui kontrak sosial yang disampaikan melalui kampanye para calon di atas panggung demokrasi menjelang Pilkada.

Jangan jadikan rakyat sebagai bola kaki yang datang saat diperlukan lalu kemudian ditendang begitu saja. Maka kita berharap harus adanya situasi demokrasi yang kondusif dan bermutu sehingga bisa menciptakan dinamika kehidupan masyarakat yang baik. Semua ini tidak akan terlepas dari peran dan partisipasi masyarakat dalam menentukan calon pemimpin yang di anggap layak untuk memimpin daerahnya.

Oleh karenanya saya ingin mengajak masyarakat Maluku untuk memilih Kepala Daerah yang pro terhadap rakyat. Ini menjadi suatu keharusan yang patut di lakukan dalam implementasi politik kekinian. Harapan kita semoga Pilkada serentak yang akan dilaksanakan pada awal tahun 2017 nanti bisa menjadi momentum demokrasi yang baik dalam melahirkan para pejabat-pejabat daerah yang memiliki manajemen of risk dan manajemen of control yang baik dalam mengatasi setiap persoalan dan problem yang melanda daerah masing masing.