(Foto : Suasana Bazar Produk Bisnis Karya Mahasiswa UBK/Fifi A)
Marhaen, Jakarta – Peserta Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia (KBMI) Universitas Bung Karno menggelar bazar produk karya bisnis di samping Perpustakaan Universitas Bung Karno, Jl. Kimia No. 20 Menteng, Jakarta Pusat pada hari Selasa (16/10/18).
Acara bazar berlangsung 4 hari yakni pada 16 – 19 Oktober 2018 dengan 6 produk yang  ditawarkan meliputi usaha makanan, industri kreatif, dan jasa perdagangan.
“Ada 6 usaha sebagian besar itu bidang industri makanan minuman ada 4 makanan itu ada Burger Singkong, Pizza, Mie Ayam Warna, dan Steak. Kemudian industri kreatif Rayap Kayu, dan satu lagi usaha jasa perdagangan Booth Aluminium,” ujar Ibu Mega Tri Kurnia, S.Pd.i.,M.Si, dosen pendamping peserta KBMI Dikti UBK.

(Foto : Salah Satu Usaha Pitza Java.com / Fifi A)
Bazar yang akan ditutup pada hari Jum’at 19 Oktober tersebut dalam rangka UBK sebagai tuan rumah Monitoring Evaluasi (Monev) dari Kementrian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Peserta KBMI se – DKI Jakarta pada Rabu (18/10). Serta November mendatang akan mengikuti Expo Nasional KBMI di Institut Pertanian Bogor (IPB).
“Reviewernya nanti dari Universitas Hasanuddin yang akan mengecek mereka layak atau tidak. Nanti juga sekitar bulan November mereka akan diikutsertakan Expo. Jadi produk mereka yang menarik itu akan dilombakan lagi ditingkat nasional nanti mana yang lebih kreatif serta tingkat keuntungan mereka berapa yang akan dilaksanakan di Institut Pertanian Bogor (IPB).” ucap Ibu Mega saat ditemui reporter di Bazar (16/10).
Setelah acara bazar peserta KBMI Dana Hibah Kemenristekdikti akan kembali ke toko masing – masing.
“Mereka sebenernya sudah mempunyai tempat penjualan masing – masing, diantaranya ada yang di Depok , Grogol, dan lain – lain. Jadi setelah bazar ini mereka balik ke Tokonya.” tambahnya

Usaha industri yang paling banyak dipilih peserta KBMI UBK yakni Industri Makanan karena makanan diungkapkan Nathasa Manopo (mahasiswa FIKOM UBK semester 3) menjadi hal paling dibutuhkan oleh masyarakat dengan diikuti dengan inovasi – inovasi.

“Alasan memilih industri makanan karena sangat dibutuhkan sama masyarakat apalagi makanan yang sehat, sekarang masyarakat lebih pilih – pilih jadi kita mempunyai inovasi membuat makanan yang sehat. Serta beda, karena steak biasanya daging inovasi kita membuat steak itu dari tempe bukan daging sudah sering.” Ungkap Nathasa pemilik usaha Steak Tempe.

Bazar berlangsung ramai yang ditandai dengan beberapa produk habis terjual dalam waktu singkat .

“Hari ini ramai dan laris kita membuat 12 porsi karena pertama dan habis dari sebelum Magrib,” jelas Natasha Manopo (16/10).

Disisi lain dirasakan oleh pemilik Usaha Jasa Perdagangan Tri (mahasiswa FIKOM UBK semester 7) yang mempunyai kesulitan dalam hal pemasaran produk.
“Usaha yang kami bikin Booth Aluminium, kesulitan sekarang untuk hal pemasaran karena kemarin sempat ramai Es Kepal Milo itu sehari penjualan bisa 2-3. Jadi sistemnya musiman, tapi nanti kalau ada model makanan baru pasti laku.” Ujarnya

Pemasaran yang dilakukan salah satu usaha KBMI UBK Booth Aluminium diungkapkan Tri, “kita buat di Instagram, Toko Pedia, Bukalapak, Facebook, hampir semua kita lakukan penjualan.”

Adapun range harga di Bazar Produk Karya Mahasiswa UBK ini di industri makanan antara 10 ribu – 15 ribu rupiah, sedangkan Industri Kreatif Woodcraft Kayu Rayap antara 150 – 350 ribu dan Industri Jasa Perdagangan Booth Aluminium antara 700 – 900 ribu. (MPH/MDP)