(Foto : Ilustrasi bayi Yesus dalam palungan/google)


Hari natal merupakan hari yang sangat dinantikan oleh umat Kristiani dalam merayakan kembali kelahiran Tuhan Yesus sang Isa-Almasih, yang diperingati setiap tanggal 25 Desember.

Ketika memasuki masa adven ( masa pengharapan, penantian,dan persiapan untuk kedatangan Tuhan Yesus Kristus) rumah-rumah, pusat perbelanjaan serta gereja akan dihiasi oleh berbagai pernak-pernik natal dan lagu natal yang selalu berkumandang sehingga sukacita natal begitu terasa. 

Tahukah kamu tentang makna dibalik pernak-pernik yang selalu menghiasi rumahmu ketika natal? Berikut beberapa makna pernak-pernik natal yang sering digunakan untuk menghiasi rumahmu ketika natal.


1. Pohon natal

(Foto : sebuah pohon natal didalam rumah)


Pada dasarnya pohon natal adalah Pohon cemara yang dihiasi oleh lampu-lampu dan ornamen natal lainnya. Pohon natal ini bisanya dipajang di rumah, gereja, maupun pusat perbelanjaan sebagai tanda sukacita natal. Pohon natal digambarkan sebagai lambang dari harapan dan kehidupan yang kekal, juga kesuburan serta simbol agar kehidupan rohani kita selalu bertumbuh dan menjadi saksi yang indah bagi orang lain "evergreen". Pohon natal bukan suatu keharusan untuk dipajang ketika menyambut natal, namun dapat dipastikan bahwa setiap tahun akan selalu ada pohon natal yang dipajang ketika natal.


2. Lonceng 

(Foto : lonceng natal/google)


Pada dasarnya setiap Jamuan kudus di Gereja diawali dengan bunyi lonceng, dengan demikian ketika lonceng sudah berbunyi maka hal ini menandakan bahwa jamuan kudus dimulai. Lonceng natal dibunyikan untuk memperingati kelahiran Yesus Kristus. Hal ini dilakukan untuk mengajak semua orang bersuka cita dan bergembira karena kelahiran sang juru selamat. Lonceng ini juga menggambarkan tentang kegembiraan dan keceriaan. Lonceng juga menandakan adanya kelahiran yesus yang hadir dihati, dirumah, dan dikehidupan umat yang percaya akan kelahirannya.


3. Santa claus 

(Foto : Santa claus/google)


Filosofi tentang Santa Claus memiliki arti tentang kebaikan Tuhan dan rezeki. Santa claus merupakan seorang yang suka berbagi dengan sesama, ia selalu berbagi ataupun memberi hadiah kepada anak-anak ketika merayakan natal. Diceritakan bahwa ketika malam natal santa claus menaiki kereta salju terbang dengan membawa tas besar berisi hadiah untuk anak-anak. Karena hal itulah anak-anak selalu menantikan kehadiran santa claus ketika malam natal untuk mendapat hadiah. Santa claus juga melambangkan jiwa dari semangat natal.


4. Bintang

(Foto : bintang natal/google)


Pada awalnya bintang dijadikan sebagai penunjuk arah oleh ketiga orang majus dari timur untuk mengunjugi bayi Yesus. Di zaman sekarangpun Bintang diartikan sebagai simbol dari Yesus, dialah penunjuk jalan setiap langkah hidup umat manusia. Bintang juga melambangkan ketaatan dan juga kerendahan hati. Bintang dipercaya dapat menuntun kehidupan umat kristiani kejalan yang benar menuju rumah bapa di surga. Sehingga umat manusia tidak menyimpang dari jalan yang sudah disediakan bapa menuju rumahnya yang kekal.


5. Lilin

(Foto : lilin natal/google)


Lilin menggambarkan tentang kristus sebagai terang dunia. Penyalaan lilin pada masa natal, untuk mengingatkan kita akan kelahiran Yesus Kristus sebagai penerang dunia. Cahaya lilin dipercaya sebagai penanda jalan kehidupan untuk umat menerangi manusia dari kegelapan dunia. Lilin Natal merupakan simbolis cahaya dari langit yang memberikan umatnya kehangatan saat malam musim dingin. Cahaya lilin menandakan jalan mewujudkan makna sejati kehidupan manusia. Ini mewakili spiritualitas, pengabdian dan iman. Lilin dipercaya dapat menjadi cahaya dalam hati maupun kehidupan yang gelap.


6. Permen tongkat

(Foto : Permen tongkat/google)

Permen tongkat merupakan salah satu jajanan natal yang selalu dihadirkan ketika natal. Menurut legenda permen ini muncul pada abad ke 17 di Jerman. Permen tongkat ini bukanlah jajanan biasa yang selalu dihidangkan dimeja tamu ketika natal, namun permen tongkat ini memiliki maknanya tersendiri, permen ini merupakan cerminan dari pengembala domba. Dimana ia selalu menggembala dombanya dengan penuh kasih. Dengan adanya permen tongkat ini maka umat kristiani diharapkan dapat merefleksikan filosofi dari permen tongkat tersebut sehingga dapat menjadi pengembala bagi sesama dengan penuh kasih.

Sumber data: mediaindonesia, kumparan.com, cnnindonesia.com

Penulis : Maria Goreti Ceria

Editor : Ayu Gurning