(Foto: sedang berlangsungnya acara/Na'ilah)

Marhaen, Jakarta - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Bung Karno (UBK) Angkatan 2022, menyelenggarakan kegiatan Bakti Sosial (Baksos) dengan tajuk “Menebar Kasih dan Berbagi Keindahan Melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi” di Panti Asuhan Al-Muslimin, Jakarta. Sabtu (17/12/2022).

Bakti sosial merupakan salah satu kegiatan wujud dari rasa kemanusiaan antar sesama manusia serta bentuk pengabdian masyarakat. Dengan membawa nama Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam tema, nyatanya kegiatan ini hanya dikhususkan untuk mahasiswa/i FISIP saja untuk berpartisipasi sebab merupakan kegiatan internal. 

Kegiatan yang rutin dilakukan, sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat dan untuk menguatkan pertemanan maupun persahabatan. Adrian Dwi Kurniawan sebagai Ketua Pelaksana memaparkan terkait baksos yang dilakukan merupakan tradisi tidak tertulis setiap angkatan di FISIP.

“Sebenarnya, tradisi dari senior-senior juga per-angkatan, harusnya sebisa mungkin melakukan bakti sosial bentuknya apa saja, untuk sanksi itu (misal tidak melakukan) juga tidak ada. Secara tidak langsung, ini hanya tradisi secara tidak tertulis, tujuannya simple dari kegiatan bakti sosial bisa mempererat solidaritas teman satu angkatan,” katanya.

Dalam setiap kegiatan, tentunya komposisi panitia pelaksana memiliki peranan krusial sebagai komponen tersukseskannya kegiatan. Maka dari itu, sistem perekrutan menjadi pertanyaan pada kegiatan ini, Adrian menambahkan bahwa tak adanya proses seleksi pada kepanitiaan tersebut.

"Untuk perekrutan panitia, kita sistemnya pengajuan diri dan dikonfirmasi lagi yang pengajuan diri ini serius mau jadi bagan struktural baksos atau tidak, sistem seleksi tidak ada," tambah Adrian.

(Foto: acara sedang berlangsung/Sarjio)

Pengalokasian bantuan pada baksos ini, diprioritaskan dalam bentuk sembako atau bahan pokok karena pihak panti asuhan tidak menerima bantuan berupa uang tunai secara langsung. Sumber dananya pun menggunakan beberapa metode dengan berjualan sampai turun langsung ke lapangan untuk meminta sumbangan.

"Kita menggunakan beberapa metode diantara itu, ngecrek (minta sumbangan di lampu merah)  karena kemarin kita kebetulan ngecrek ke jalanan bawa nama panti asuhan dan berjualan air saat car free day," tutur Adrian.

Membawa nama kampus dalam kegiatan yang diadakan, tidak lepas dari pertanyaan tentang keterlibatan kampus dalam memberikan dukungan untuk memaksimalkan kegiatan berlangsung. Adrian mengaku bahwa pihak kampus sendiri memberi dukungan, terutama oleh pihak fakultas FISIP sendiri,

“Alhamdulillah, dari pihak kampus maupun fakultas didorong juga oleh dekan kita fakultas FISIP karena ini juga acara yang positif, ikut membantu menyelesaikan dan berkoordinasi bersama panitia juga,” pungkasnya.

Ketika ditanya lebih lanjut, mengenai bentuk dukungan kampus secara spesifik dalam terselenggaranya kegiatan ini, Adrian enggan memberikan jawaban lebih jelas lagi terkait hal tersebut. Namun, menurutnya, selama mereka masih bisa bergerak sendiri, belum bisa memanfaatkan kampus.

 


Penulis : Na’ilah Panrita Hartono

Editor : Devi Oktaviana