(Foto: cover buku Cantik Itu Luka/Gramedia.com)

Judul                      : Cantik Itu Luka

Penulis                  : Eka Kurniawan

Penerbit                : PT Gramedia Pustaka Utama

ISBN                       : 978-602-03-1258-3

Jumlah Halaman  : 479 halaman

Tahun Terbit         : 2002

Novel ini menceritakan kehidupan seorang perempuan pelacur kelas atas bernama Dewi Ayu di Halimunda. Cerita dimulai dari kelahirannya, masa kecil, remaja, dewasa, hingga kematiannya. Di mana buku ini juga menggambarkan silsilah keluarga Dewi Ayu dan keturunannya.

Dewi ayu merupakan perempuan keturunan campuran (Belanda-Pribumi) yang memiliki paras begitu menawan. Masa kecil ia lalui tanpa kehadiran orang tuanya. Ia dibesarkan oleh kakek, nenek, dan tantenya. Namun, masa kecilnya ia hidup tanpa kekurangan, seperti dapat menempuh pendidikan dengan baik tidak seperti anak pribumi kebanyakan.

Dewi Ayu tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik karena memiliki kulit putih wajah rupawan yang membuatnya menjadi primadona di sekolah. Namun, Dewi Ayu memiliki sifat yang keras kepala dan apa yang ia inginkan akan dia lakukan. Meski begitu ia tetap dicintai banyak orang.

Saat ia memasuki usia 16 tahun, Jepang memasuki Hindia Belanda. Kakeknya diperintahkan untuk mengabdi kepada Belanda melalui wajib militer dan melawan tentara perang Jepang. Batavia saat itu sudah ditaklukan oleh Jepang, bahkan mulai menguasai pemerintahan serta menghabisi jejak kolonialisme di Hindia Belanda.

Seluruh penjajah Belanda dan keturunannya mulai mengungsi dan berhamburan, tidak terkecuali dengan mereka yang berada di Halimunda. Mayoritas dari mereka memilih untuk kembali ke negara asalnya. Akan tetapi, Dewi Ayu memilih untuk tetap berada di Halimunda karena ia merasa jika Hindia-Belanda adalah tempatnya.

Dewi Ayu bersama orang-orang yang senasib dengannya (yang memilih untuk menetap) akhirnya dikumpulkan dan dibawa ke penjara Boven Digoel. Mereka di sana tidak diperhatikan dan hidup dengan tidak layak, hingga di suatu hari semuanya berubah. Gadis-gadis yang berusia 14-35 dipilih dan dipindahkan ke sebuah rumah megah dan memiliki kamarnya masing-masing. 

Mereka dimandikan, diberikan pakaian cantik, dan makanan yang enak oleh seorang perempuan yang minta dipanggil Mama Kalong. Usut punya usut ia adalah germo termasyhur di Halimunda dan mulai malam itu mereka (para gadis) dijadikan pelacur bagi para tentara Jepang dan sejak itu Dewi Ayu memulai karirnya sebagai seorang pelacur.

Novel ini mengisahkan “cantik” yang seharusnya membawa keindahan dan kemudahan, justru menjadi hal yang membawa banyak kesedihan terhadap keluarga tersebut. Novel ini juga mengubah sudut pandang saya sebagai pembaca mengenai kata cantik itu sendiri. Cantik Itu Luka merupakan judul yang cocok dan sangat menggambarkan kehidupan si lakon utama.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai novel Ini kalian bisa langsung membaca bukunya. Terutama jika kalian menyukai novel fiksi sejarah, tetapi novel ini tetap memiliki beberapa kekurangan seperti penulisan yang terlalu terang-terangan dan terlalu vulgar. Hal itu mungkin tidak cocok untuk beberapa orang. Namun, saya sendiri sangat menikmati buku ini.

Bagi saya novel Cantik Itu Luka, karya Eka Kurniawan ini merupakan novel yang cocok untuk dibaca untuk kalian yang sudah berusia 17 tahun atau lebih. Meski cerita ini fiktif, Eka Kurniawan dapat menyelipkan nilai-nilai sejarah yang nyata di balik kisah fiktif tersebut. Sehingga novel ini saya rekomendasikan sebagai salah satu media untuk belajar sejarah.




Penulis: Dinda Aulia 

Editor: Bintang Prakasa