(Foto: ilustrasi ditampar getir/X)

tidak ada perayaan 

seremonial hari puisi

karena puisi sudah 

mati bersamaku.


puisi sudah mati 

bersama rasa lapar

dan getir yang

menamparku

sehari-hari. 


puisi sudah mati 

bersama duka 

dan nestapa yang 

menemaniku

akhir-akhir ini. 


puisi sudah mati 

bersama penolakan-

penolakan yang 

terjadi padaku. 


tidak ada perayaan 

seremonial hari puisi 

karena aku sudah 

mati berkali-kali 

bersama puisi. 





Kontributor: Asa Nirwangga