(foto :Ilustrasi gadis yang sudah dipenuhi rasa trauma / pinterest)

Berjalan dengan tenang itu lah yang dilakukan oleh seorang gadis periang yang sedang menikmati dunia yang indah ini. Yang dimana Kehidupannya pun sudah diatur oleh manusia yang merawatnya.  Sampai gadis itu sendiri tidak mengetahui bahwa ada kehidupan lain di dalam dunia ini. Yang ia tahu, bernapas dan menikmati hidup ini. sehingga yang ada di kehidupannya, manusia merawatnya selama ini. 

Baginya manusia yang merawatnya sejak kecil adalah dunianya, kehidupannya. Ia tidak mengetahui, bahwa ada manusia lainnya. Ia pikir hanya ada manusia yang merawatnya. dan ia pun baru mengetahuinya setelah  bertemu manusia lainnya ditempat baru. 

Gadis periang itu bernama Zafia, Berusia 7 tahun dan sekarang duduk di Sekolah Dasar. Di kehidupan ini, ia bertemu dengan berbagai sifat manusia dan mengetahui tempat tinggal mereka.  Dan itu adalah hal baru baginya, ia pun berharap agar bisa mengenal manusia – manusia ini lebih dalam.  

“Ternyata tidak terlalu buruk, berada di tempat baru dan bertemu dengan orang baru”. Ucap Zafia dalam hati. 

Ia menjalankan kehidupannya dengan penuh riang yang dimana orang melihatnya pun tau bahwa ia sangat menikmati perjalanan kehidupannya. dan berpikir ini semua akan selamanya .

Tetapi seiring berjalannya waktu, begitu juga dengan bertambahnya usia. Zafia baru tersadar, bahwa kebahagian ini hanya lah ilusi setelah ia memasuki usia dewasa. perasaan menyesal menyelimuti hatinya dengan kebahagian yang dirasakan saat itu. Zafia mengutuk kebahagian yang dia rasakan saat itu. Yang berfikir bahwa dunia ini indah dan ia menikmatinya.

Zafia masih berada di bangku Sekolah Dasar, tetapi sudah banyak berada di posisi kejadian – kejadian tidak mengenakkan dimana ia melalui itu semua sendirian. lalu dimana manusia – manusia itu, mereka sibuk dengan dunia yang mereka bangun. Bagi mereka itu tidak penting, hanya membuang – buang waktu saja. lagi pula itu hanya lah permasalah anak – anak kecil. Yang dimana permasalahan dapat diselesaikan dengan ucapan maaf . 

lalu bagaimana dengan dunianya apakah mengetahui permasalahan yang dialami oleh Zafia di sekolah dasar?, iyaa Zafia memberitahu dunianya, tetapi masalah itu sudah diselesaikan terlebih dahulu oleh Zafia. Ia tidak mau dunianya malu dan merasakan sakit. Dunianya sangat penting baginya dibanding dirinya sendiri. Sementara manusia – manusia seumurannya menertawakannya. 

Kejadian itu semua berubah Zafia 180 derajat, yang dimana ia tidak lagi menjadi gadis periang yang ramah dan murah senyum. Tetapi menjadi gadis pendiam, pemarah dan murung. Tetapi ia tidak bisa melakukan itu secara tiba – tiba, ia menahan dirinya untuk perlahan melakukan itu semua. Ia tidak mau duniannya khawatir dengan kondisinya. Dengan perubahan sifat secara perlahan Lingkungan sekitar dan dunianya akan beranggapan Zafia sudah dewasa.

Selama di bangku Sekolah Dasar, Zafia menjalankan kehidupannya. Seperti pertama kali mengijakkan kaki untuk duduk dibangku Sekolah Dasar, sebelum berada di situasi tidak menyenangkan yang memaksanya menjadi dewasa dan mengetahui tentang kehidupan sebenarnya. Ia  menganggap Kejadian itu tidak pernah terjadi, dan memilih mengubur itu dalam – dalam.

Zafia yang masih asyik tenggelam dalam pikirannya sendiri, ia baru sadar ternyata sudah melewati kejadian itu , dan sekarang ia menjalakan kehidupannya dengan melanjutkan lembaran yang ada. Tidak ada yang mengetahui permasalahan - permasalahan itu dengan jelas selain dirinya sendri, pelaku dan tuhan. 

Sekarang Zafia duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Zafia juga bersyukur memiliki teman dan berada dilingkungan yang positif. Ia juga belajar untuk menerima kenyataan bahwa permasalah itu semua terjadi di kehidupannya. 

Zafia yang asyik melamun, tidak sadar bahwa dari tadi ruth sudah memanggilnya. 

“Zafff.” 

“Zafffffffffff” 

ruth yang dari tadi memanggil Zafia tetapi tidak disaut hingga ia memanggil yang ketiga kalinya dan mengeluarkan suara melengking seperti Toa Masjid, berhasil membuat lamunan Zafia buyar. Diiringi suara bel berbunyi dan pemberitahuan menandakan jam istirahat.

Zafiaaaaaaaaaaaa, lu denger ga sih gua ngomong dari tadi?. Ucapnya, 

“Kringggg, bel waktu istirahat”. Banyak manusia – manusia langsung berhamburan keluar kelas, menuju kantin.

“Hah?,”

“Kenapa ruth?”. kata zafia dengan tampang tak berdosa

“Lu dari tadi denger ga, gua ngomong?”. Tanya ruth, kepada Zafia

“Enggak,”. jawab Zafia dengan senyum bodohnya.

Ruth pun memberikan jawaban singkat penuh tenaga dan setelah itu meninggalkan Zafia.

“Goblokkkk”. Ucapnya, sambil berjalan ke luar kelas menuju kantin

“Setress, tungguin gua ruth”. Jawab Zafia, sambil mengejar ruth yang sudah jalan lebih dulu.

Pada akhirnya, Zafia memiliki teman di sekolahnya Menengah Pertama dan ia belajar menerima dirinya , mencintai dirinya, dan memberikan kesempatan untuk manusia lain mengenalnya. 

“Terima kasih atas segala Pelajaran kehidupan yang ada dan semua perjalanan yang kita lewati bersama, untuk manusia – manusia yang pernah ada di hidup ku”, ucap Zafia, tersenyum manis.

Semua manusia pun memiliki jalan mereka masing – masing dan inilah akhirnya perjalanan dari kisah semasa Sekolah Dasar zafia, yang penuh lika – liku. Tetapi banyak Pelajaran kehidupan yang dapat di pelajari olehnya. dan berharap menjadi manusia lebih baik kedepannya.





Penulis : Kafitah Azizah