(Foto: cover Buku Aku Bukannya Menyerah, Hanya Sedang Lelah/Sarjio)

Identitas Buku 

Judul buku                : Aku bukannya menyerah, hanya sedang lelah

Penulis buku            : Geulbaewoo

Tebal buku               : 250 halaman, 19 cm 

Penerbitan buku     : Haru media, imprint dari Penerbitan Haru

Tahun terbit             : Februari 2019

ISBN                           : 978-623-7351-71-9

Buku ini menceritakan seorang pemuda yang bernama Geulbaewoo  yang sedang berjuang untuk kelangsungan hidupnya, sebab dalam hidupnya mengalami kebangkrutan dalam berbisnis sehingga ia memutuskan merantau untuk mengatasi masalah tersebut.

Dalam perjuangannya, masalah tak berhenti, mulai dalam mencari tempat tinggal karena uang tidak sesuai dengan harga sewa kost di Seoul, dan terpaksa ia tidur di tempat mandi umum sampai hari ketiga baru mendapatkan tempat tinggal yang merupakan gudang tapi layak untuk dipakai. 

Dengan berjalannya waktu ia sambil mencari pekerjaan dan memikirkan kehidupannya yang begitu pahit yang dialami. Pertama, ia mulai bekerja di perusahaan ekspedisi, menurutnya pekerjaan itu lumayan melelahkan tapi baginya itu bukan masalah karena tujuannya adalah mencari uang untuk melunasi utangnya. 

Beriringnya waktu, selama ia bekerja beberapa bulan, ia sering melihat kakek yang jualan kue beras, kemudian sambil berbagi cerita pengalaman hidup saat itu. Mulai dari situ, mereka menjalin hubungan baik. Berbagai cerita dari si kakek itu akhirnya Geul tertarik sehingga memutuskan bekerja sebagai penjual kue, selama tiga hari berturut-turut tidak satupun kue yang terjual. 

Dari situ, ia berpikir bagaimana caranya untuk mendekati pelanggan, yaitu dengan cara menyapa untuk bisa menarik perhatian pelanggan. Akhirnya, ada juga yang membeli, walaupun dalam sehari hanya setengah yang terjual dalam sebulan, sebab kondisi yang seperti itu membuat kondisi keuangannya menipis dan membuatnya terpuruk sehingga ia mengalami depresi.

Beberapa hari mengurung diri, ia baru berpikir untuk mencoba bangkit dan mulai berjualan lagi di depan apartemen dengan cara yang sama sebelumnya. Berbagai cara sudah dilakukan selama satu bulan pun, hanya terjual empat buah. Namun, ia tidak menyerah. 

Hingga suatu hari, ia dihampiri oleh sekretaris direktur perusahaan, dekat tempat ia berjualan. Singkat cerita, ia diajak masuk ke perusahaan serta disambut dengan baik. Lalu, ia hanya meminta tolong menonton video, dalam isi video itu mengenai seorang pebisnis muda yang berhasil memperoleh keuntungan bisnis terbaik di dunia.

Setelah satu jam, direktur itu kembali  menceritakan bahwa selama ini ia memperhatikannya ketika sedang jualan dan ingin mengajak untuk bekerja di perusahaan itu tapi ia menolak karena alasan tidak memiliki ijazah, tapi ia tidak lupa untuk memberikan nomer telepon serta alamat rumahnya ke direktur tersebut.

Ketika beberapa hari kemudian, saat berjualan, tiba-tiba ada telepon dari perusahaan. Dalam isi percakapan, direktur ingin memesan kue beras untuk semua karyawannya dan Geul mengalami pemasukan yang lumayan banyak untuk melunasi utang-utangnya sehingga dapat berjuang lagi membangun bisnisnya yang bangkrut pada saat itu. Walaupun, awalnya gagal, ia tetap mencoba lagi tapi ia tidak menyerah, terus mencoba diiringi semangat, dan kerja keras hingga akhirnya perjuangan membuahkan hasil untuk berhasil membangun kembali bisnisnya.

Akhirnya, semua harapan serta segala doanya  tercapai untuk menjalani hidup sesuai dengan cita-citanya demi di masa depan, karena kejadian itu banyak kata-kata bijak yang ia temukan dalam kehidupannya, baik bermanfaat ketika sedang berjuang maupun ketika ingin terjun dalam dunia bisnis. Kita bisa belajar dari Geulbaewoo yang begitu banyak tantangan untuk berjuang sampai ia sukses. Dalam buku ini banyak pelajaran yang kita ambil, salah satu contohnya, ia tidak pernah menyerah demi sebuah keinginan.

Kekurangan buku ini adalah dalam bagian kedua yang menyajikan tentang percintaan di mana kurang berhubungan dengan tema buku ini sendiri selain itu juga essay essay yang disajikan terlalu singkat kadang ada beberapa cerita yang di cerita agak kurang nyambung dan terkesan hanya biasa saja dimana seharusnya esai esai tersebut lebih menjelaskan mengenai tujuan buku.

Dengan kekurangan tersebut, buku ini tetaplah direkomendasikan untuk mereka yang mengalami keadaan keterpurukan ,dan tidak ada tujuan hidup, yang sudah menyerah dengan cobaan dalam kehidupannya.sebab sangat membantu untuk memotivasi diri agar dapat bisa keluar dari keadaan yang terpuruk dan bisa bangkit kembali untuk memulai hidup yang baru  untuk lebih baik lagi ke depan. Meskipun, punya kekurangan, buku ini sangat cocok untuk dibaca buat orang yang sedang berjuang dalam keterpurukan.




Penulis : Kristian Sarjio Dappa Lube

Editor : Devi Oktaviana