(Foto: banner dilarang berjualan/Na'ilah)

Marhaen, Jakarta - Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Jakarta III, kembali melakukan aturan pelarangan berjualan di sekitar area Poltekkes. Kejadian tersebut menuai keresahan dari pedagang yang berjualan di sana. Minggu (19/03/2023).

Penertiban terhadap aturan ini menimbulkan keresahan sebab para pedagang pun harus menganggur terlebih dahulu menunggu kepastian kapan mereka dapat berjualan kembali. Terkait penertiban yang terjadi, sudah ada himbauan tetapi selama berlakunya aturan tersebut, tak ada solusi kemana mereka harus berpindah tempat dari pihak Poltekkes. 

Hal yang menimbulkan kepahitan bagi para pedagang ini juga disebabkan lantaran pihak Poltekkes sendiri ingin keadaan sekitar terlihat jauh lebih rapi. Nining, salah satu pedagang yang masih berjualan dan hanya posisinya bergeser di dekat Gang Ampiun, menuturkan bahwa hal ini bukan pertama kalinya. Sebelumnya, pernah ada informasi pejabat yang akan melewati area tersebut, sehingga pedagang yang berjualan berpindah ke bahu jalan yang lain bahkan memutuskan untuk tidak berjualan. Tetapi, informasi tersebut hanya isu belaka.

“Pernah tidak berjualan selama empat hari, karena informasinya yaitu presiden yang akan lewat jalan tersebut, tapi nyatanya malah lewat jalan depan,” tuturnya pada Senin (20/03).

Kejadian ini pun menurut Nining, sangat disayangkan melihat tempat yang dekat dengan Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo dan Universitas Bung Karno, di mana menjadi tempat bagi para pengunjung RS, mahasiswa, maupun masyarakat untuk membeli makanan dan minuman menjadi sulit untuk dijangkau lagi.

Perkembangan terhadap nasib pedagang, kabar baiknya diperbolehkan berdagang kembali dengan aturan tidak diperbolehkan memasang tenda seperti sebelumnya, hanya buka tutup saja. Tetapi, dari pihak Poltekkes belum memberi kepastian secara jelas, apakah aturan tersebut diberlakukan sementara atau permanen. 

"Mungkin juga puasa kali ya boleh berdagang lagi, cuman gitu gak pake tenda. Panas ya kepanasan, Rabu besok sudah boleh kembali jualan,” pungkas Nining.

Ia pun merasa kebijakan yang mengharuskan para pedagang tidak boleh memakai tenda dapat menyebabkan ketidaknyamanan, baik bagi pedagang maupun pembeli, salah satunya adalah faktor cuaca yang tak dapat ditangkal.

Para pedagang pun juga mengikuti regulasi yang diberikan oleh pihak Poltekkes sebagai pihak yang memiliki lahan tersebut. Nining menambahkan bahwa para pedagang yang tergabung dalam grup WhatsApp hanya bisa berserah diri terhadap semua aturan yang berlaku.



Penulis : Na'ilah Panrita Hartono

Editor : Devi Oktaviana