(Foto: ilustrasi portofolio/saintif.com)

Marhaen, Jakarta - Portofolio merupakan kumpulan karya yang dihasilkan oleh seseorang maupun perusahaan, tetapi pengertian tersebut bisa disesuaikan tergantung konteks dalam masing-masing bidang. Dalam bidang pendidikan, portofolio berisi dokumentasi hasil prestasi dan informasi pribadi seseorang yang selaras dengan bidangnya. Lalu, dalam bidang seni biasanya berisi hasil gambar, kerangka bangunan, desain, bahkan karya lainnya.

Sekarang hampir semua rekrutmen di perusahaan untuk beberapa posisi tertentu memerlukan itu, bahkan organisasi dan komunitas pun membutuhkannya dalam menilai hasil karya calon pelamar. Kalau sudah tahu tentang pengertiannya, berikut cara membuatnya :

1. Daftar Isi

(Foto: ilustrasi daftar isi/bola.com)

Daftar isi ini disarankan ada dalam portofolio, untuk memudahkan pembaca dalam mencari langsung hal-hal penting yang dibutuhkan.

2. Data Diri

(Foto: ilustrasi data diri/bola.com)

Kamu bisa lampirkan data diri secara singkat di dalam portofolio. Email dan nomor telepon yang dicantumkan termasuk aktif agar mudah untuk dihubungi.

3. Uraikan Tujuan 

(Foto: ilustrasi uraikan tujuan/organedigitalmarketing.in)

Dengan menjabarkan tujuan, visi dan misi yang dimiliki secara jangka pendek hingga jangka panjang, dapat memberikan gambaran terhadap hidup kamu kedepannya dan dapat dilihat ketika mengambil suatu keputusan.

4. Jelaskan Pencapaian dan Pengalaman

(Foto: ilustrasi mencapai tujuan/gajihub.com)

Kamu bisa uraikan dengan jelas terkait keterampilan, pencapaian, maupun pengalaman untuk meyakinkan HRD bahwa selama proses pra-rekrutmen bahkan ketika masih berkuliah atau bersekolah, kamu sudah menyiapkan semua itu dan mengasah skill sejak awal.

5. Hasil Karya dan Testimoni Klien

(Foto: ilustrasi testimoni dari klien/katada.co.id)

Sangat penting dari bagian lainnya, tidak hanya menjelaskan dan menjabarkan saja, tapi HRD juga butuh bukti akan hasil tersebut. Hal ini dapat menjadi pertimbangan apakah karya kamu sesuai kualifikasi atau bisa dijadikan acuan kedepannya. 

Selain itu, portofolio yang dipersiapkan dengan matang, dapat menjadi dokumen pendukung untuk menunjang keahlian. Sebab, setiap perusahaan atau organisasi membutuhkan hasil karya yang sudah dibuat oleh calon pelamar sebagai bahan pertimbangan. Sekarang ini, untuk memudahkan membuat portofolio, banyak website gratis tersebar di Internet. Berikut beberapa website yang bisa dijadikan referensi agar portofolio lebih menarik dan memberikan kesan elegan, antara lain :

1. Clippings.me

(Foto: website Clippings.me/Clippings.me)

Jika kalian seorang penulis, jurnalis, dan blogger. Bisa menggunakan website ini untuk membuat portofolio semakin ciamik. Dengan layout yang bisa dipilih dan desain sendiri. 

2. Dribbble.com

(Foto: website Dribbble.com/Devi)

Dribbble merupakan platform yang cocok bagi para desainer. Website ini dibuat supaya mempermudah dalam menunjukkan proyek desain yang berbeda di awal, karya desain baru, meningkatkan keterampilan desain, dan berbagi serta bertukar ide desain.

3. Behance.net

(Foto: website Behance.net/Devi)

Kalau ingin melamar pekerjaan sebagai desain UI/UX dan membutuhkan portofolio, langsung kunjungi website ini saja. Mulai dari ilustrasi, desain produk, dan masih banyak lagi.

Memberikan bukti dan menggambarkan tentang diri sendiri, kurang cocok kalau belum menampilkan testimonial dari klien. Meminta hal itu sebagai komponen tambahan untuk meyakinkan bahwa termasuk orang yang dapat dipercaya dalam melakukan sesuatu bersama tim bahkan diri sendiri.




Penulis : Devi Oktaviana

Editor : Bintang Prakasa