(Foto: penjual di kantin baru UBK/Mike)

Marhaen, Jakarta - Selain renovasi gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) yang terletak di kampus Kimia, Universitas Bung Karno (UBK) turut memindahkan kantin yang dulunya berada di samping perpustakaan kini berpindah tempat dan menjadi satu dengan gedung FISIP yang baru. 

Kantin mulai ditempati bersamaan dengan gedung FISIP pada awal semester tahun ajaran baru. Akan tetapi, kantin yang baru saja direnovasi oleh pihak kamus ternyata masih terdapat kekurangan salah satunya dari segi Fasilitas. Hal tersebut, membuat beberapa mahasiswa kurang nyaman saat istirahat makan siang. Sedikitnya pergantian udara membuat ruangan menjadi panas. 

“Fasilitas sih kurang menurut gue perlu ada penambahan kayak kursi sama meja karena yang ke sini bukan anak FISIP doang jadi lumayan rame apalagi jam istirahat, sama kalo bisa ada kipas angin atau apapun yang ada angin-anginnya lah soalnya panas banget di dalam” kata Keisya mahasiswa FISIP semester tiga pada Selasa (24/10/2023).

Tak hanya mahasiswa, Rasmin sebagai penjual di kantin menanggapi kantin dengan penampilan yang berubah sejak ia beristirahat berjualan saat pandemi kemarin. Ia juga merasa fasilitas yang tersedia juga masih sangat kurang. Selain itu, suasana kantin yang sekarang tak sama seperti yang dulu, mahasiswa yang datang ke kantin sangat banyak sebelum pandemi. Belum lagi, dari segi tempat menurutnya tidak strategis seperti lokasi yang lalu. 

“Ga kayak dulu lagi rame kalo sekarang, mungkin banyak yang online ya. Kalo di tempat lama rame banget. Kalo untuk fasilitas masih kurang mulai meja, kursi ditambah sama kipas angin, kalo bisa blower biar anak-anak juga pada betah. Soal harga makanan kita sesuaikan dengan uang jajan mahasiswa”  ucapnya pada Senin (23/10/2023).

Persoalan lain adalah kebersihan  yang mana salah satu aspek penting dalam kantin agar para mahasiswa merasa nyaman dan menjadikan mereka betah saat menikmati makanan dan minuman di tempat tersebut. Ironisnya kantin yang baru saja dibangun masih kurang dari hal tersebut. 

“Harusnya ada aturan tidak boleh merokok di area kantin, inikan fasilitas umum orang-orang yang tidak biasa bisa terganggu dengan asap rokok, abu rokok selain itu kebersihan juga kurang karena banyak sekali puntung rokok yang berserakan” ucap Christofel salah satu mahasiswa fakultas hukum pada Kamis (26/10/2023).

Tidak hanya dari persoalan fasilitas yang kurang, penjual dalam kantin yang hanya satu orang saja dengan menu makanan yang kurang bervariasi membuat mahasiswa merasa bosan dengan apa yang telah disediakan satu penjual. Hal ini diungkapkan Obaja mahasiswa FISIP semester tiga yang mengeluhkan persoalan tersebut.

Adanya keluhan dari mahasiswa dan pelaku usaha terkait kantin, Indi selaku sekretaris yayasan langsung menanggapi masalah tersebut. Ia mengatakan selain menjadi tempat makan bisa menjadi tempat belajar, terkait fasilitas yang kurang akan segera ditambahkan karena masih dalam tahap perampungan. Ia juga menambahkan selain orang luar mahasiswa juga turut dalam melakukan kegiatan kewirausahaan. 

“Kalo itu (kantin) masih dalam proses kedepan pasti kita akan pasang kayak kipas angin, meja, kursi, untuk penjualnya sudah tiga orang yang bayar paling bulan depan lah mereka sudah mulai buka salah satunya adalah mahasiswa yang ikut Program Kewirausahaan Mahasiswa (PKM) itu. Malah kami memprioritaskan mahasiswa supaya menyalurkan keterampilan mereka dalam berwirausaha, kalau ada mahasiswa yang mau malah kami dukung” ucap Indi  pada Jumat (27/10/2023).



Penulis: Michael Gono Ate

Editor: Na'ilah Panrita Hartono