(Foto: toilet Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Lantai 2/Na'ilah)

Marhaen, Jakarta -  Fasilitas toilet di Universitas Bung Karno (UBK) merupakan hal yang serius untuk pemenuhan kebutuhan aktivitas civitas akademika. UBK sendiri menyediakan sejumlah toilet di masing-masing gedung fakultas, serta di tempat-tempat umum dalam lingkungan kampus.

Namun, ruangan tersebut memiliki keadaan yang berbeda di tiap fakultas, terdapat fakultas yang telah baik kondisi ruangannya, adapun sebaliknya keluhan pun datang dari mahasiswa mengenai ketimpangan ini, pasalnya terdapat toilet yang memiliki keadaan yang sudah tidak layak pakai, dikarenakan berbagai faktor.

Adapun berbagai indikasi yang dapat mempengaruhi kenyamanan toilet, diantaranya kebersihan, aroma, pencahayaan, serta ketersediaan kelengkapan yang memadai (seperti tisu dan sabun). Faktor lain termasuk bangunan, ventilasi yang baik, pembuangan  efisien, juga turut mempengaruhi.

Tanggapan Mahasiswa

Di UBK sendiri mahasiswa memiliki pendapat yang berbeda dari setiap fakultasnya. Terdapat mahasiswa yang protes mengenai fasilitas toilet, seperti kelayakan gedung dan kebersihan toilet yang belum memadai. Sesuai dengan yang dikatakan Amiruddin Emon dari Fakultas Hukum (FH) pada Senin, (27/01/2024).

“Kami merasa kecewa melihat fasilitas kampus terutama di toilet/WC (Water Closet) itu, karena kalau kita bandingkan antara Fakultas Hukum dengan fakultas-fakultas lain mereka lebih bersih ketimbang FH. Kami menilai fasilitas yang ada itu belum memadai, kami memilih untuk kencing itu di fakultas lain.” ucapnya.

(Foto:  toilet Fakultas Hukum lantai 1/Dinda)

Adapun persoalan lain yang mengharuskan mahasiswa berjalan ke luar gedung Fakultas hanya untuk menuntaskan hajatnya, dikarenakan buruknya bilik air yang ada di fakultasnya. Hal ini selaras dengan yang dikatakan Ristianto Adi Nugroho dari Fakultas Ilmu Komputer (Fikom), Prodi Sistem Informasi Selasa, (28/01/2024).

“Untuk fasilitas kamar mandi di Fikom sendiri terhitung kurang bersih, bau pesing, airnya juga kadang mati, jumlahnya masih kurang dari kebutuhan mahasiswa, jadi mahasiswa harus ke toilet umum yang ada di depan ruangan UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa).” terangnya. 

Selain itu, kelengkapan umum seperti tisu, sabun cuci tangan juga merupakan hal yang perlu ada. Sayangnya kebutuhan itu belum tersedia sesuai yang dikatakan Paulina dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) saat ditanyakan mengenai kelengkapan, pada Senin, (27/01/2024).

“Untuk di fakultas saya dari segi kebersihan sudah baik, tapi kita tuh gak punya pembatas antara toilet cewek atau cowok, jadi kamar mandinya digabung, kalo dari segi kelengkapan itu masih kurang banget. kita membutuhkan tisu kering atau mungkin sabun cuci tangan. sepertinya dua barang itu (tisu & sabun cuci tangan) sudah umum yah, dan selalu ada juga.”  jawabnya

Dilain sisi terdapat pula  yang puas akan kelengkapan dan kebersihan yang ada di fakultas mereka, karena kamar kecil selalu bersih dan wangi, juga bangunannya yang bagus. seperti apa yang dikatakan Cristo dari Fakultas Teknik (FT) Selasa (28/01/2024). Selain FT, mahasiswa lain yaitu dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) juga puas dengan yang ada di Fakultasnya, dikarenakan memiliki ruangan yang bersih. Mahasiswa tersebut adalah Jull.

“Untuk di lantai kelas saya khususnya baik (lantai 3 gedung FEB), ruangannya pun bersih. Saya ga ada komentar sih mengenai kebersihan.” Senin, (27/01/2024).

(Foto:  toilet Fakultas Teknik  lantai 2/Na'ilah)

Tanggapan Pihak Kampus

Bagian umum selaku penanggung jawab dari pengelolaan fasilitas yang ada di UBK menanggapi perihal keadaannya yang ada di masing-masing fakultasnya, mulai dari kelayakan ruangan, kebersihan, dan jumlah yang tersedia. Lai Martin menjawab saat ditemui pada Rabu, (07/02/2024).

“Terkait situasi toilet sebenarnya sudah lebih baik daripada tahun-tahun sebelumnya, yang mana juga jumlah kamar mandi yang disebutkan teman-teman mahasiswa pada dasarnya bukannya kekurangan, kita sudah siapkan khususnya di kimia, di aula ada, di perpus ada, di depan UKM ada, di fakultas Ekonomi khususnya lantai tiga ada dan di jalur IT dan kelas Teknik pun juga ada di jalur lantai dua. Nah jadi sebenarnya bukan kita membatasi atau kurangnya jumlah yang ada,” jawabnya.

Bagian Umum juga menyinggung perkara kelayakan fasilitas yang ada di FH,  mulai dari kelayakan bangunan, hingga kebersihan toilet, mengakui bahwa keadaan ruangan FH perlu diperbaiki dan selalu dijaga kebersihannya, juga harus direnovasi segera karena keadaannya.

“Kalau untuk FH kamar mandinya di setiap lantai itu ada, kebetulan memang FH kamar mandi nya zaman dulu dibangun tidak menggunakan tembok utuh, hanya lingkaran dinding nya aja tembok tapi pembatasnya memakai gipsum. Dengan kondisi sekarang ini mungkin sudah waktunya untuk diganti sebenarnya, sudah lapuk, serta banyak yang copot, di FH memang kami akui perlu ada perbaikan,” tambahnya.

Sebagai pihak yang bertanggung jawab bagian umum juga memberikan penjelasan terkait alasan mengapa adanya kekecewaan dari mahasiswa terkait kekurangan perlengkapan umum yang dibutuhkan saat menggunakan kamar kecil, seperti tisu, sabun, dan pengharum ruangan.

“Kita tuh bukan ga mau nyediain sabun ya, tapi suka disalahgunakan oleh mahasiswanya, sabunnya dipakai cuci baju lah, dibuang-buang lah, jadi kan boros ya, akhirnya kita sediakan di tempat-tempat tertentu saja seperti di depan Aula (Fatmawati), di lantai dua (perbatasan) FT dan FEB, di mushola. Jadi bukan kita ga mau menyediakan ya, kita sudah menyediakan, tapi disalahgunakan. Untuk tissue memang kita ga ada di sini.” tutupnya.

Namun, saat dimintai keterangan sekretaris yayasan pendidikan Sukarno (YPS) pada, Rabu (07/02/2024) mengembalikannya kepada yang bertanggung jawab dalam pengelolaan dan perawatan fasilitas di UBK, yaitu pihak bagian umum.

Dengan banyak masukan yang datang dari mahasiswa mengenai Fasilitas Toilet di Universitas Bung Karno, pihak bagian Umum berupaya untuk mengevaluasi kinerja pengelolaan dan perawatan fasilitas, bagian umum bersama cleaning service akan melakukan pengecekan dan perbaikan dari tempat-tempat tersebut.



Penulis: Dinda Aulia

Editor: Na'ilah Panrita Hartono