(Foto: ilustrasi sedentary lifestyle/freepik)

Marhaen, Jakarta - Kemajuan teknologi membuat kita lebih menyukai menghabiskan waktu dengan bersantai-santai sambil membaca e-book favorit yang termuat dalam gawai ataupun duduk di depan komputer selama 8 jam. Ternyata gaya hidup tersebut masuk dalam Sedentary Lifestyle.

Sedentary Lifestyle merupakan gaya hidup di mana seseorang kurang melakukan gerak atau dapat dikatakan kurang melakukan aktivitas fisik yang berarti. Seperti, duduk dalam kendaraan, menonton film, bermain game, ataupun belajar di dalam kelas. 

Berkurangnya aktivitas fisik apalagi jika gaya hidup tersebut dibiasakan, kemungkinan dapat mengalami berbagai gangguan-gangguan kesehatan terhadap diri kita sendiri. Gangguan kesehatan yang timbul akibat gaya hidup tersebut, yaitu:

1. Obesitas 

(Foto: ilustrasi terkena obesitas/freepik)

Jika terbiasa mengonsumsi makanan-makanan cepat saji serta jarang melakukan aktivitas fisik, kebiasaan tersebut dapat meningkatkan risiko terjadinya kelebihan berat badan hingga obesitas. 

2. Memicu timbulnya gangguan mental

(Foto: ilustrasi mengalami depresi/freepik)

Sedentary Lifestyle juga dapat mengakibatkan munculnya gangguan mental dikarenakan kurang melakukan aktivitas dan hanya berdiam diri saja. Sehingga dapat memunculkan stres dan rasa jenuh yang akan mengakibatkan gangguan cemas ataupun depresi. 

3. Meningkatkan risiko penyakit jantung

(Foto: ilustrasi terkena serangan jantung/freepik)

Ketika seseorang kurang bergerak berisiko membuat lemak menumpuk pada pembuluh darah arteri yang dapat mengakibatkan jantung tidak tidak dapat bekerja secara optimal dan memicu penyakit jantung. 

Hal tersebut juga didukung oleh World Health Organization (WHO), menurutnya seseorang yang aktivitas fisiknya tidak cukup memiliki risiko 20% sampai 30% lebih tinggi daripada seseorang dengan aktivitas fisik yang cukup. Namun, jika sudah terjebak dalam sedentary lifestyle bisa simak penjelasan di bawah ini untuk mengatasi gaya hidup tersebut: 

1. Mengonsumsi makanan bergizi 

(Foto: ilustrasi mengonsumsi makanan bergizi/freepik)

Pola asupan yang seimbang dan bergizi juga berpengaruh dalam mengatasi sedentary lifestyle. Kurangi konsumsi makanan tinggi gula, lemak jenuh, dan garam. Perbanyak asupan yang berserat dan protein tinggi, yaitu sayur-sayuran, buah-buahan, daging. 

2. Berolahraga secara teratur

(Foto: ilustrasi berolahraga/freepik)

Melakukan aktivitas fisik dengan berolahraga merupakan cara yang ampuh dalam hal mengatasi sedentary lifestyle. Pilihlah olahraga yang disukai dan lakukan secara rutin dan konsisten. 

3. Disiplin waktu

(Foto: ilustrasi disiplin waktu/freepik)

Mengatur waktu dengan bijak dan disiplin merupakan salah satu kunci untuk mengatasi sedentary lifestyle. Buat jadwal harian yang mencakup dalam hal belajar, bekerja, berolahraga, berinteraksi sosial, serta beristirahat. Dengan pengelolaan waktu yang baik, kita dapat mencapai keseimbangan antara aktivitas fisik dengan waktu luang. 

Mempunyai waktu luang untuk bersantai-santai tentu hal tersebut diperbolehkan, tetapi kita jangan terlena sehingga dapat mengakibatkan dampak-dampak negatif sendiri terhadap kesehatan kita. 





Penulis: Bintang Prakasa

Editor: Na'ilah Panrita Hartono