(Foto: cover buku The Alpha Girl's Guide/Hilda)

Judul                       : The Alpha Girl's Guide

Penulis                   : Henry Manampiring

Penerbit                 : Gagas Media

Tahun Terbit         : 30 Januari 2020

Jumlah Halaman  : 260 halaman

ISBN                       : 978-979-780-954-6

Buku ini berisi tentang bagaimana cara menjadi alpha girl's karena di dalam buku ini bukan hanya berisi arahan-arahan saja, tetapi juga dilengkapi dengan panduan latihan mengamati diri. Sehingga sangat cocok jika target pembacanya adalah teman-teman perempuan yang masih duduk dibangku SMA dan di dunia perkuliahan.

Henry Manampiring menggunakan konsep alpha girl sebagai rasa apresiasi dan kekaguman terhadap alpha female dan tentunya pernah menjadi remaja perempuan juga. Oleh karena itu, buku ini justru berbicara kepada para calon alpha girl yang saat ini masih remaja yang kelak akan tumbuh menjadi seorang perempuan dewasa. 

Di dalam buku ini menceritakan tentang alpha female yang digambarkan sebagai para perempuan yang mandiri dan berkualitas, mampu menginspirasi, memimpin dan menggerakkan banyak orang. Mereka mampu membawa perubahan ke arah yang lebih baik, sehingga tidak hanya sukses dalam dunia pekerjaan tetapi juga dalam menjalani kehidupan pribadi. 

Banyak laki-laki di Indonesia yang merasa takut dan tidak menyukai ketika mendapatkan atasan perempuan, sebaliknya bagi si penulis bahwa gender bukanlah sesuatu persoalan  dalam dunia pekerjaan. Ketika perempuan tersebut memiliki kecerdasan, keberanian, kepercayaan diri dan attitude yang menunjang, laki-laki berkesempatan untuk belajar darinya. 

Lalu, dibuku ini membahas mengenai polemik yang ramai diperbincangkan oleh kalangan perempuan, yaitu persoalan bahwa perempuan tidak perlu mengenyam pendidikan tinggi karena ujung-ujungnya akan berakhir di dapur dan mengurus anak. 

Buku ini dapat menjawab pertanyaan tersebut, seorang alpha girl akan menolak pernyataan bahwa perempuan tidak boleh mengenyam pendidikan tinggi karena dengan berpendidikan tinggi setidaknya alpha girl akan mampu mendukung si suami nantinya dan mandiri dalam segala kemungkinan yang terjadi. 

Pada intinya pendidikan yang baik bisa menjadi pegangan untuk perempuan agar tidak bergantung kepada pasangannya. Karena, dalam kehidupan tidak ada yang pasti sehingga kita harus mampu mengantisipasi ketidakpastian yang ada di dalam hidup ini.

Bisa dilihat di kehidupan nyata, tidak ada jaminan pernikahan akan bertahan abadi.  Berdasarkan laporan Statistik Indonesia, kasus perceraian di Indonesia mencapai 516.334 kasus pada tahun 2022. Jelas angka ini meningkat 15% dibandingkan 2021 yang mencapai 447.743 kasus. Angka ini terus meningkat setiap tahun, kandasnya pernikahan adalah bagian dari kehidupan nyata.

Orang tua menjadi faktor pendukung, tetapi juga bisa menjadi faktor penghambat dalam dunia pendidikan. Hampir semua alpha female yang diwawancarai oleh penulis menceritakan bahwa orang tua mereka sangat mendukung anak perempuan mereka untuk bersekolah, bahkan menuntut bahwa mereka harus bersekolah tinggi dan mendapat nilai yang baik. Akan tetapi, disisi lain banyak remaja yang mengeluhkan bagaimana orang tua mereka menganggap pendidikan tinggi bagi anak perempuan hanya hal yang remeh dan tidak perlu. 

Terdapat argumen lain, yaitu perempuan pintar akan kesulitan menemukan calon suami karena konon tidak ada laki-laki yang mau mempunyai pacar atau istri yang terlalu pintar. Seperti budaya di Indonesia, perempuan yang tidak berhasil menggaet laki-laki seringkali menjadi korban cemoohan masyarakat.  

Memang sebenarnya memiliki pasangan adalah sebuah kebutuhan dan dorongan manusiawi. Namun, dengan adanya argumen seperti itu memunculkan pernyataan bahwa perempuan harus menurunkan kualitasnya hanya untuk mendapatkan pasangan. 

Buku ini dapat membantu pembaca dalam menemukan sudut pandang ataupun evaluasi baru yang dapat meningkatkan kualitas diri pembaca, tetapi sayangnya terdapat kalimat-kalimat yang menggunakan bahasa Inggris yang tidak disertai dengan artinya, sehingga menyulitkan pembaca dalam memahami kalimat tersebut.





Penulis: Hilda Lestari

Editor: Bintang Prakasa