Marhaen, Jakarta - Kesehatan dan kebersihan menstruasi sangat penting untuk kesejahteraan sekaligus pemberdayaan bagi perempuan, tetapi Universitas Bung Karno (UBK) belum menyediakan dan memperhatikan terkait pentingnya sanitasi menstruasi tersebut.
Isu tentang sanitasi menstruasi memang masih menjadi tantangan hingga saat ini, terutama di kalangan remaja seharusnya diberikan edukasi tentang kebersihan menstruasi dan produk sanitasi yang terjangkau untuk meningkatkan kualitas hidup bagi para perempuan.
Menurut data dari United Nations Children's Fund (UNICEF) dan World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa sanitasi menstruasi yang buruk akan berdampak besar terhadap kehadiran, kenyamanan belajar, bahkan menyangkut kesehatan mental mahasiswi serta dapat berisiko terhadap penurunan konsentrasinya.
“Sanitasi menstruasi ini tentu penting banget ya dari saya pribadi, mungkin teman-teman saya yang lain juga sependapat dan saya juga berharap untuk pihak kampus sendiri bisa lebih membenahi lagi toilet di kampus yang masih kurang memadai kebersihannya, sekaligus beberapa fasilitas lainnya agar kita menggunakan toilet pas menstruasi jadi nyaman apa lagi itu cukup rentan ya bagi kita terkena penyakitnya di saat menstruasi,” ucap Citra Mahasiswi Fakultas Hukum pada Rabu (25/06/2025).
Akan tetapi, kondisi ini diperparah karena masih kurangnya edukasi dan fasilitas darurat yang cukup menyulitkan bagi mahasiswi saat datang bulan secara tidak terduga atau lupa membawa perlengkapan pribadinya.
Sangat disayangkan, masih banyak kekhawatiran yang muncul karena kondisi sanitasi menstruasi yang masih belum memadai. Sanitasi menstruasi ini bukanlah sekadar ketersediaan toilet semata, tetapi mencangkup kebersihan, keamanan, kenyamanan, serta akses terhadap produk kesehatan yaitu seperti, pembalut, sabun, air bersih, tempat pembuangan yang layak dan sebagainya.
“Harapan dari saya semoga pihak kampus bisa lebih memperhatikan kebersihan dan kenyamanan toilet di UBK, apalagi di saat kita menstruasi tentu kita sangat membutuhkan toilet yang bersih dan ketersediaan yang ada di toilet tersebut contohnya seperti pembalut yang disediakan, sabun cuci tangan, air bersih dan juga tisu,” ujar Naomi Mahasiswi Program Studi Ilmu Komunikasi pada Senin (16/06/2025).
Terkait keresahan yang ada, penulis sudah mencoba menghubungi pihak kampus untuk mendapatkan informasi lebih lanjut terkait isu sanitasi yang masih kurang memadai ini, tetapi sampai tulisan ini terbit belum ada respon dari pihak kampus khususnya pihak bagian umum.
Penulis : Nesya Ajeng Murtiatin
Editor : M. Zacki P. Nasution
0 Comments