(Foto: Ilustrasi Gunjingan Mahasiswa terhadap Basemen UBK/Nandana) 

Marhaen, Jakarta - Sejumlah mahasiswa Universitas Bung Karno (UBK) mengeluhkan adanya kehilangan barang di basemen kampus, lokasi yang selama ini dipakai sebagai lahan parkir justru menjadi titik rawan yang meresahkan. 

Putra, mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) semester 3, mengaku kehilangan aksesoris motor berupa hugger di basemen kampus. Ia menuturkan, hugger tersebut masih terpasang ketika meninggalkan motor, namun hilang ketika kembali. 

"Waktu pas gw dateng ke basemen itu masih ada, tapi waktu gw balik lagi hugger sama baut-bautnya udah hilang. Apalagi basemennya ini juga gelap terus lembab, CCTV-nya (Closed Circuit Television) juga cuman satu, mungkin bisa dipasang di tiap sudut agar seluruh basemen keliatan,” ujarnya. Kamis (21/09/2025).

Bukan hanya kehilangan, perusakan spion motor juga terjadi kepada salah satu mahasiswa Fakultas Hukum. Spion motor yang sebelumnya dipasang dengan kencang seketika terlepas dan ditemukan di dasbor oleh pemiliknya. Mahasiswa tersebut menilai hal itu bisa terjadi dikarenakan pengawasan di basemen kurang efektif sebab CCTV mudah digeser, sehingga para pelaku melihat kesempatan untuk melakukan pencurian dan perusakan. 

“Ketika sampai ke basemen, gw ngeliat motor gw spionnya udah hilang satu dan ternyata ditaruh di dasbor. Padahal secara baut dan spionnya kenceng semuanya kok, tapi tiba-tiba gw liat spionnya udah ada di dasbor. Untuk penjagaan apalagi cuma CCTV ya di basemen juga bisa keitung jari, terkadang CCTV juga bisa digeser-geser walaupun aktif disitu,” ujar salah satu mahasiswa Fakultas Hukum. Jumat (21/09/2025). 

Maraknya kehilangan dan perusakan membuat para mahasiswa akhirnya enggan memarkirkan motornya di basemen. Salah satunya Kazim, mahasiswa FISIP semester 3, yang akhirnya memilih memarkirkan motornya di samping masjid karena banyak temannya kehilangan barang di basemen. 

“Yang saya liat di basemen ini, dari tempatnya itu seperti ga keurus dan akhirnya banyak temen-temen yang parkir di basemen jadi pindah ke samping mushola, karena maraknya kehilangan helm serta sparepart motor. Menurut saya, jika keamanan dan kenyamanan basemen sudah rapih area di depan mushola itu sebisa mungkin steril, karena kan area dari luasnya kampus UBK jadi sempit karena banyaknya motor parkir,” tegas Kazim. Senin (22/09/2025). 

Menanggapi keluhan dari berbagai mahasiswa, Sopian Jaya dari pihak keamanan UBK menyampaikan bahwa seharusnya yang membawa motor bertanggung jawab atas kepemilikan kendaraannya sendiri. 

“Sebenarnya kita masing-masing bekerja sama dengan pemilik kendaraan semacam aksesoris motor, helm itu bertanggung jawab pada kepemilikan kendaraan tersebut, karena kita tidak mungkin mengawasi terus helm yang jumlahnya ribuan, sedangkan (tugas) yang lain terbengkalai,” ujar Sopian Jaya, pihak keamanan UBK. Jumat (22/09/2025).

Pihak keamanan juga menegaskan banyaknya barang yang dititipkan di pos satpam mengakibatkan keterbatasan ruang untuk para mahasiswa menitipkan barangnya di sana. 

“Penitipan di satpam itukan terbatas ya, karena di pos itu banyak juga paket-paket para karyawan dan para mahasiswa juga itu kita tampung di pos, jadinya ga mungkin semuanya kita titipkan ke pos satpam,” tegasnya. 

Pihak keamanan juga berharap adanya fasilitas atau tempat penitipan barang agar tidak terjadi lagi kehilangan yang berulang di lingkungan UBK. 

“Kalau ada satu sisi ruang lingkup penitipan untuk aksesoris macam barang-barang apapun, tapi dengan keadaan tercatat kendaraan dan barang yang dititipkan,” tutupnya. 

Mahasiswa mendesak pihak kampus untuk segera meninjau ulang sistem basemen, mulai dari pencahayaan, CCTV hingga fasilitas pengaturan penitipan barang yang lebih terstruktur.

Penulis sudah berupaya menghubungi Wakil Rektor II dengan prosedural surat-menyurat untuk meminta keterangan mengenai persoalan ini. Upaya itu dilakukan mulai dari 25 September 2025, tetapi hingga tulisan ini terbit permintaan untuk wawancara juga masih diabaikan.




Penulis: Nandana Arieanta Putra Pramono

Editor: Reysa Aura P.